Syekh Makdum Wali, Penyebar Islam Pertama di Pasir Luhur Kabupaten Banyumas

BANYUMAS- Syekh Makdum Wali merupakan tokoh penyebar Islam pertama di tanah Pasir Luhur sejak abad ke 15 silam. Makam Syekh Makdum Wali yang terletak di Desa Pasir Kulon Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas hingga kini masih ribuan orang yang datang untuk berziarah.

Sejarah tentang Syekh Makdum Wali banyak di ungkap oleh juru kunci Muhammad Jufri. Menurutnya Syekh Makdum Wali adalah utusan Raden Fatah Demak. Untuk menyebarkan agama Islam di Pasir Luhur.

Dia datang sekitar abad ke 15 Masehi. Atas dasar perintah dari Raden Fatah Demak. Untuk mengislamkan daerah Pasir Luhur dengan cara damai.

Kala itu Kadipaten Pasir Luhur mayoritas beragama Hindu Budha. Dengan pemimpinya adipati Raden Banyak Blanak dan Patihnya Raden Banyak Geleh (mereka berdua kaka beradaik). Keduanya juga keturunan ke lima dari Raden Kamandaka Pajajaran Jawa Barat.

Dia diutus oleh Raden Fatah Demak datang ke Pasir Luhur untuk mensyiarkan agama islam (mengislamkan Kadipaten Pasir Luhur) dengan cara damai. Setelah pertemuan tersebut Raden Banyak Blanak dan Raden Banyak Geleh rupanya tidak banyak melakukan perlawanan, bahkan keduanya langsung masuk Islam.

Raden Banyak Blanak dan Raden Banyak Geleh seolah-olah sudah mendapatkan hidayah dari Allah SWT. Dan tanpa pemberontakan keduanya langsung masuk Islam. Setelah masuk Islam kedua Raden tersebut berjuang mensyiarkan agama islam dengan cara kewalian. Yakni dengan cara gendingan, sholawatan, pengajian dan lain sebagainya.

Sejarah Singkat Raden Banyak Blanak

Dalam perjuangannya Raden Banyak Blanak di panggil ke Demak oleh Raden Fatah. Raden Fatah memberi gelar Pangeran Senopati Mangkubumi I. Karena atas jasanya yang telah mensiarkan agama Islam.

Dahulu kala, Kadipaten Pasir Luhur begitu luas. Sehingga tidak semua masyarakat masuk Islam. Termasuk Raden Banyak Tole putra dari Senopati Mangkubumi I melawan adanya islam. Karena terpengaruh oleh masyarakat yang masih menganut Hindu Budha. Raden Banyak Tole awalnya sudah masuk Islam. Karena pengaruh tersebut akhirnya Raden Banyak Tole keluar dari Islam. Setelah itu terjadilah peperangan antara kubu bapak dan kubu anaknya.

Raden Tole mengalami kekalahan. Kemudian Raden Tole lari ke Selatan, lalu ke Timur sampai ke daerah Kebumen kemudian sampai ke Desa Petanahan. Pada akhirnya Raden Tole meninggal dan di makamkan di Petanahan yang sudah masuk daerah Kebumen.

Setelah mendapatkan kabar bahwa putranya meninggal Senopati Mangkubumi I merasa kecewa dan sedih karena putranya meninggal dalam keadaan tidak Islam. Sampai pada akhirnya Senopati Mangkubumi I meninggal dunia karena sangat terpukul atas kepergian putranya.

Sejarah Singkat Raden Banyak Geleh

Setelah Senopati Mangkubumi I meninggal dunia, Syekh Makdum Wali memanggil adik dari Senopati Mangkubumi I, yakni Raden Banyak Geleh. Dia meminta Raden Banyak Geleh untuk meneruskan perjuangan kakaknya. Raden Banyak Geleh menyetujui hal tersebut dengan syarat, apabila meninggal Raden Banyak Geleh meminta makamnya berdampingan dengan Syekh Makdum Wali. Keinginan tersebut disetujui.

Dengan semangat Raden Banyak Geleh mensiarkan agama Islam di Pasir luhur. Dalam suatu perjalannya, Raden Banyak Geleh di panggil ke Demak untuk bertemu dengan Raden Fatah. Raden Banyak Geleh mendapat gelar Senopati Mangkubumi II.

Dalam makam tersebut ternyata terdapat tiga makam. Di sebelah Utara makam Senopati Mangkubumi I (Raden Banyak Blanak). Dan yang terdapat aulanya makam Syekh Makdum Wali dan Senopati Mangkubumi II.

Jadwal Kegiatan Makam Syekh Makdum Wali dan Pangeran Senopati Mangkubumi Pasir Luhur

Peziarah yang ingin berkunjung ke makam bisa mengikuti berbagai kegiatan secara terjadwal. Adapun jadawal kegiatannya adalah sebagai berikut :

  • Kegiatan setiap Jumat pagi setelah subuh yakni tahlil. Acara ini yang memimpin Ketua Yayasan Syekh Makdum Wali dan Senopati Mangkubumi KH Zaeni Mubarok .
  • Kamis Pahingnya kegiatan sima’an Al Qur’an bersama Kiai Wahyudi dan beberapa santri dari KH Akhmad Sobri. Malam harinya dzikrul ghofilin bersama KH Akhmad Sobri dari PP Al Falah Jatilawang.
  • Malam Ahad Kliwon istighosah, yang dipimpin KH. Mughni Labib, M.Si dari PP Al Ittihad.
  • Acara yang paling besar adalah Khaul Syekh Makdum Wali dan Senopati Mangkubumi pada dua Sya’ban

Baca Juga:

Keseruan Mahasiswa Internasional Ikuti GREAT di UMP

Wisata Pereng Cilongok, Menikmati Kuliner di Lereng-lereng Pedesaan

Beri komentar :
Share Yuk !