Tak Kunjung Berangkat, Jamaah Umroh Geruduk Ponpes

BANYUMAS – Calon jamaah umrah mendatangi pondok pesantren yang sekaligus dijadikan kantor biro perjalanan umrah, di Desa Kemutug Lor, Kecamatan Baturraden, Minggu (15/12). Kedatangan mereka meminta kejelasan keberangkatan umrah. Pasalnya sudah berkali-kali dijanjikan namun tak kunjung berangkat.

Salah satu calon jamaah umrah Tari (50), warga Desa Kemutug Lor mengatakan, sudah menyetorkan uang sebesar Rp 150 juta. “Itu untuk lima orang. Saya, adik-adik saya, dan ibu. Saya langsung bayar cash,” ujarnya.

Menurut Tari, dia sudah menyetorkan sejak sembilan bulan lalu. Awalnya dia dijanjikan akan diberangkatkan umrah sebelum lebaran 2019. “Ternyata tidak diberangkatkan. Setiap bulan dijanjikan hanya dijanjikan berangkat namun tidak pernah terealisasi sampai sekarang,” jelas dia.

Tari menuturkan, sebelumnya sering menghubungi pemilik ponpes Nyai Ningrum, untuk menanyakan jadwal keberangkatan. “Terakhir katanya tanggal 26 November akan berangkat. Tapi juga tidak berangkat. Hingga sekarang tidak ada kejelasan,” jelas dia.

Dikatakan Tari, cukup banyak calon jamaah umrah yang mengalami nasib seperti dirinya. Beberapa korban lainpun sempat menelusuri ke biro perjalanan yang diakui pelaku sebagai relasi. “Pernah ditelusuri sampai biro perjalannya dan ternyata data-data dari calon jamaah tidak ada,” ujar dia.

Ia melanjutkan, pemilik Ponpes Ningrum dalam menggaet calon jamaah umroh cukup gencar. Pasalnya, ia selalu mendatangi warga yang berniat akan menjalankan ibadah umroh. “Ini yang datang baru warga sekitar yang menjadi korban. Belum dari luar daerah juga banyak yang jadi korban,” tuturnya.

Atas kejadian ini, Ia pun melaporkannya ke pihak kepolsian. “Setahu saya baru saya yang melaporkan. Lainnya mungkin menyusul Senin besok (hari ini) atau Selasa,” jelas dia.

Salah satu pengurus ponpes, Wahyudi yang dikonfirmasi mengatakan dirinya tak mengetahui kepergian Nyai Ningrum dan serta suaminya H Rudi Prasetyo Wibowo Diningrat. “Tidak tahu kemana. Dihubungi juga tidak bisa. Perginya sudah sejak sebulanan lalu,” ujar dia. .

Ketua RW setempat, Warsito mengatakan, kasus ini harus segera diusut tuntas. Pasalnya ada ratusan orang yang menjadi korban. “Informasinya ada sekitar 127 orang. Dengan total uang nyaris Rp 1 milyar. Ini memang harus segera diusut dan diminta pertanggungjawaban pelakunya,” jelasnya.

Kapolsek Baturraden AKP Mugiono saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah mengetahui persoalan ini. Namun korban diarahkan melapor ke Polresta Banyumas. “Karena korbannya juga ada yang dari luar, jadi pelaporan di Polresta Banyumas,” katanya. Sementara Kasatreskrim Polres Banyumas AKP Agung Yudiawan saat dikonfirmasi masih belum dapat berkomentar. (ali)

Beri komentar :
Share Yuk !