UNU Gelar Dies Natalis ke Lima

Capai Kemajuan Progresif dan Makin Diminati

PURWOKERTO – Universitas Nahdatul Ulama (UNU) Purwokerto menggelar Sidang Senat Terbuka Dies Natalis ke 5, Selasa (30/11). Meski baru berusia 5 tahun, Kampus UNU terbukti mampu menunjukkan progres kemajuan dan prestasi.

Hal itu diungkapkan, Prof Dr Ir Muhammad Zainuri DEA Selaku Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi VI (LLDI Dikti) Jawa Tengah. LLDI sendiri bertugas untuk melakukan pendampingan, pengawasan dan pembinaan bagi Universitas Swasta.

Ditemui usai sidang Senat Terbuka Dies Natalis Ke 5 (Lustrum ke I), Muhammad Zainuri mengungkapkan, UNU Purwokerto meski baru berusia 5 tahun, namun capaiannya sudah cukup progresif. Dari 24 indikator akreditasi, 13 indokator diantaranya sudah berjalan dengan baik.
” Ini sudah menunjukkan satu keunggulan,” ungkapnya.

Hanya saja, masih dalam proses, sehingga tingkat akreditasinya masih kategori Baik. ” Kemarin sudah melaksanakan wisuda, insya Alloh nanti akreditasi juga akan meningkat menjadi Baik Sekali,” ungkapnya menambahkan.

Harapan kami di tahun 2021/2022 setidaknya ada lima program studi ( Prodi) di UNU Purwokerto yang terakreditasi Baik Sekali.

UNU Sebagai universitas swasta juga menjadi bagian dari organ atau institusi yang ada di masyarakat yang memiliki nilai strategis. Terutama dalam bidang pengembangan sumberdaya manusia. Apalagi jika dikaitkan dengan bonus demografi di tahun 2025. kontribusinya bisa mencapai 35 persen.

“Ini harus sama sama diperhatikan, peran proporsional supaya itu bisa tercapai,” terangnya.

Prof Dr Ir Muhammad Zainuri DEA Selaku Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi VI (LLDI Dikti) Jawa Tengah

Rektor Universias Nahdatul Ulama (UNU) Purwokerto Prof Dr Rochadi Abdulhadi mengungkapkan, meski baru 5 tahun, setidaknya sudah terbentuk fondasi dasar, walaupun dengan kondisi yang masih minim, namun secara umum sudah terpenuhi. Tinggal pengembangan secara lebih lanjut yang perlu dilakukan.

Walaupun kita juga ditantang oleh DIKTI, agar awal 2022 seluruh jajaran fungsional. Itu yang akan kita dorong kepada para Dosen-dosen.

Bahkan salah satu prasayat untuk menjadi dosen itu harus fungsional, karena fungsional tersebut hakekatnya merupakan rangkuman indikator dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Meliputi Penelitian, Pengabdian,dan Pembelajaran. Diharapkan tahun 2022 juga sudah ada re akreditasi, beberapa Prodi nanti sudah bisa terakreditasi Baik Sekali.

UNU sendiri memiliki Dua Fakultas Yakni Sains dan Teknologi, dengan Prodi Agroteknologi, Teknologi Pangan, Teknik Pertanian dan Bio sistem, Peternakan, Biologi, Matematika, dan Prodi Ilmu Perikanan.

Selanjutnya Fakultas Sosial , Ekonomi dan Humaniora, yang terdiri dari Prodi Manajemen, Akuntansi, Administrasi Publik, Ilmu Hukum, Hukum Syariah, dan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris.

Kami juga melihat evaluasi, dan kesiapan kesiapan Insya Alloh bisa tercapai. Kenapa hal itu kita dorong, karena merupakan salah satu fundamen dasar yang mempengaruhi kredibilitas.

Kedepannya peluang peluang terbuka menjadi lebih baik, khususnya dukungan pendanaan dari DIKTI. Terkait dengan sinergitas UNU dilingkup Regional dan Nasional, Rektor mengungkapkan, saat ini pihaknya juga melakukan kerjasma baik dengan sesama perguruan tinggi maupun institusi lain.

Sinergitas dilakukan secara bertahap, apalagi kedepan program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM), Kemendikbudristek menawarkan beberapa program, yakni Magang Bersertifikat, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Kampus Mengajar dan Studi Proyek Independen Bersertifikat. Sehingga merupakan keniscayaan, dan menjadi prioritas yang kami dorong.

Baik dengan sesama Kampus UNU maupun dengan Kampus lainnya, Seperti UNUSIA, dan Universitas Wahid Hasyim di Sumatra.
Hal lain yang menjadi prioritas yakni upaya menjaga mutu, yakni dengan menerapkan, sistem pembelajaran dan Tri Dharma Perguruan Tinggi tetap mengacu pada standar standar yang telah ditetapkan.

Dalam skala nasional dan dalam 24 standar nasional perguruan tinggi, yakni 8 pembelajaran, 8 penelitian, dan 8 pengabdian. Dan itu yang harus dipenuhi oleh setiap perguruan tinggi.

Tetapi perguruan tinggi juga tidak hanya mengembangkan standar tersebut, Nah UNU Purwokerto , sudah menetapkan, harus bisa berpegang pada 36 standar.
Itu terkait dengan visi misi UNU. Visi UNU yaitu menjadi Universitas unggul dalam tahun 2032 yang menghasilkan SDM berkarater islam Ahli Sunnah Wal Jamaah Annahdiyah Berjiwa Wirausaha Berwawasan Global dan menghasilkan Iptek.

“Jadi disini ada standar yang berkaitan dengan Aswaja terutama, terkait perilaku, keimanan, dan ketrampilan global,” terangnya.


Sementara itu Kyai Sabar Munanto Selaku Ketua PC NU Banyumas yang juga Aanggota Badan Pelaksana UNU Purwokerto mengungkapkan, kedepan UNU harus memperkuat sinergitas dengan seluruh elemen elemen NU. Selain itu ia juga mendorong agar seluruh dosen menempuh jenjang pendidikan S3.

” Jika selama ini banyak tantangan, maka harus dijadkan kawah chandra dimuka, sehingga UNU kedepan bisa semakin kokoh dan terus maju,” terangnya.


Sementara itu Lutfi Hamidi mengungkapkan, UNU saat ini sudah menjadi kebanggaan masyarakat Banyumas. Itu terbukti dari progres yang terus meningkat, baik animo maupun jumlah mahasiswa.

Dalam waktu 5 tahun, kiprahnya sudah mulai tampak, baik dalam kehidupan sosial maupun antar perguruan tinggi.Kedepan UNU diharapkan menjadi Universitas yang mengembangkan IT. Dengan adanya kecanggihan IT, baik dalam pembelajaran dan administrasi , maka akan mampu bersaing, baik dalam kontek regional, nasional maupun global. Jika target IT dikembangkan betul dan selalu ada peningkatan, maka UNU Purwokerto akan mampu bersaing. (saw)

Beri komentar :
Share Yuk !