Yudisium Unik FKIP UMP

PURWOKERTO- Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) ,menggelar acara yudisium,Sabtu (12/2). Ada hal unik dari gelaran yudisium kali ini. Para wisudawan/i mengenakan pakaian adat khas Jawa. Acara berlangsung di Auditorium kampus utama UMP.

Dekan FKIP,Drs.Eko Suroso M.Pd mengatakan acara yudisium periode ini guna menghormati dan menghargai budaya bangsa. Eko menambahkan,yudisium kali ini juga merupakan hal yang menarik dari periode-periode sebelumnya.

“Karena kami menempati Pulau Jawa,maka kami wajb hukumnya untuk menghormati dan menghargai budaya, jadi bukan karena kami orang Jawa semata,” ujar Eko.

Eko berharap, agar semua lulusan FKIP UMP bisa menjadi guru yang berkualitas, berkarakter, tidak mudah ikut-ikutan, dan tetap berpegang teguh pada kitab suci Al-Quran.

“Jadilah guru yang berkualitas, punya karakter kuat, tidak usah ikut-ikutan negara manapun, boleh kita ikuti, asal itu sesuai dengan kitab suci kita Alquran, kalau tidak sesuai tidak usah kita ikuti,” ujarnya.

Eko menambahkan,Jika kita tidak tahu apa-apa,lebih baik diam. Namun jika sudah mantap dengan alasan-alasan yang kuat, maka putuskan.

Sementara itu,Iwan Kurniawan,Mahasiswa Progaram Studi (Prodi) PGPAUD mengatakan, pertumbuhan dan perkembangan itu tidak sama, tapi saling bersinergi, jangan berhenti sampai disini.

“Pertumbuhan dan perkembangan itu tidak sama, tidak searti,namun saling bersinergi, pertumbuhan itu menyangkut ukuran, quantity, sementara perkembangan itu menyangkut fungsi, kegunaan, dan quality,” ujar Iwan.

Menurutnya, organ tangan kita bisa jadi sudah berhenti bertumbuh, namun jangan hentikan perkembangannya. Jangan hentikan fungsinya dengan tetap berjuang keras dan berupaya tetap memberikan fungsi terbaik bagi kehidupan.

“Organ otak kita bisa jadi tidak berkembang ukuran kapasitasnya, namun jangan hentikan fungsi pemikirannya, perbaiki dan tingkatkan setiap hari hingga benar-benar menjadi dewasa yang banyak arti,” ujarnya.

Iwan menambahkan, UMP akan mendunia, akan menjadi jajaran elite ranking dunia. “FKIP menjadi pusat pendidikan dan kebudayaan, dan itu akan terjadi disaat kita sudah menjadi mantan. Namun bagaimanapun nama UMP selalu terpatri, nama FKIP selalu tertanam meskipun akan dilabeli kata mantan,” tambahnya.(ata/tgr).

Beri komentar :
Share Yuk !