93 Santri di Kebumen Keracunan Makanan

BANYUMAS EKSPRES – Sebanyak 93 santri Pondok Pesantren Roudhlutul Ulum Desa Karangtanjung Kecamatan Alian, Kebumen keracunan. para santri ini mual dan muntah setelah menyantap nasi boks. Rabu pagi 93 santri ini dilarikan ke RSUD Dr Soedirman dan Rumah Sakit Islam Siti Khatijah.

Informasi berhasil dihimpun Ekspres, kejadian berawal Selasa (3/4) Ponpes mendapatkan kiriman nasi boks. Nasi ini dari panti asuhan Nurul Barokah desa setempat. Nasi bungkus lantas dibagikan ke penghuni pondok sekitar jam 11.00 WIB. Awalnya para santri tidak merasakan hal yang aneh terhadap menu sate kambing dan gulai.

Pada Rabu pagi, sejumlah santri mengalami mual-mual, pusing dan diare. Bahkan ada beberapa santri yang mengalami pingsan. “Sekitar pukul 10.00 kami memutuskan ke RSUD Dr Soedirman Kebumen, ” kata Pengurus Pondok Roudhotul Ulum, Imam Sulistyanto saat ditemui di bangsal IGD, RSUD Dr Soedirman Kebumen.

Dari Informasi setidaknya terdapat 93 santri yang mengalami gejala keracunan. Dari jumlah itu, 48 diantaranya dirawat di RSUD DR Soedirman Kebumen. Sisanya 45 di Puskesmas Kecamatan Alian dan RS Siti Khatijah..

Achmad salah satu warga disekitar pondok pesantren mengatakan para santri mengalami pusing, mual, muntah hingga ada yang Buang Air Besar (BAB). “Petugas dari INAFIS, Polsek, Babinsa dan PMI sudah mendatangi pondok pesantren,” ungkapnya saat dikonfirmasi.

Kapolres Kebumen AKBP Robertho Pardede melalui Kapolsek Kebumen AKP Hari Harjanto SH MH menyampaikan Rabu (3/4) sekitar pukul 12.30 WIB Polsek Kebumen mendapat laporan ada keracunan dari RSUD Kebumen. Dari hasil penyelidikan para santri mengalami keracunan setelah makan nasi kotak yang diberikan oleh Panti Asuhan Nurul Barokah. “Kami telah berkoordinasi dengan pihak Pengasuh Panti Nurul Barokan dan membenar telah memberikan nasi bungkus sejumlah 90 bungkus kepada Ponpes Roudhotul Ullum. Nasi tersebut dipesan pada hari Selasa tanggal 02 April 2019 pukul 10.30 WIB. Isinya isinya berupa nasi putih, sate kambing, gule kambing, sambal dan kecap, tomat dan timun,” katanya.

Kabid Penunjang Medis dan Non Medis RSUD Dr Soedirman Kebumen Tri Tunggal Eko Sapto, mengatakan, para pasien mengeluhkan hal yang sama. Mereka mengalami mual – mual, muntah, pusing, demam serta BAB air. Para pasien datang bergelombang dan terus bertambah dari Rabu pagi. Sekitar pukul 10.00 WIB, pasien berjumlah 23 orang dibawa ke IGD RSUD Dr Soedirman Kebumen.

Sekitar pukul 15.00 WIB, pasien bertambah menjadi 45 orang. Selang 30 menit kemudian, pukul 15.30, pPasien di RSUD Dr Soedirman bertambah menjadi 48 orang. “Semua langsung di tangani oleh Dokter dan Perawat,” kata Eko Tunggal.

Eko belum bisa memastikan apakah para pasien mengalami keracunan karena masih harus menunggu hasil laboratorium. “Cek makanan sudah dibawa ke laboratorium. Kami masih menunggu hasilnya,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kebumen dr Hj Rini Kristiani M Kes menyampaikan, adanya kasus tersebut merupakan Kejadian Luar Biasa (KLB). Kasus keracunan makan bukan kali pertama terjadi. Pihaknya mengimbau kepada para penyedia jasa makanan untuk lebih berhati-hati. “Kini sudah terkendali, beberapa diantaranya di rawat di RS Siti Khatijah,” paparnya.

Menurut dr Rini keracunan dapat terjadi akibat beberapa hal. Ini bisa jadi ada penambahan bahan makanan, kualitas makanan, penyajian atau terkontaminasi bakteri. Penambah bahan makanan bisa dari pewarna atau lainnya. Sedangkan kualitas bisa dari bahan makanan. Kalau terkontaminasi bisa jadi pada proses pengolahan, bahan atau penyajian. “Untuk itu harus lebih hati-hati dan terus menjaga kesehatan,” tegasnya. (mam)

Beri komentar :
Share Yuk !

Tinggalkan komentar