BANYUMASEKSPRES.com – Kementrian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian melepas ekspor komoditas pertanian dan perkebunan dari Cilacap. Ekspor ini berupa produk kayu olahan (barecore) ke China dengan volume 1.421,9403 meter kubik senilai Rp 4.006.723.246.
Kegiatan ekspor produk kayu olahan yang telah dilakukan di Cilacap melayani ke negara China, Malaysia, Taiwan, Singapore, Mesir, Australia, Libya, Hongkong,Kuwait,United Kingdom, Germany, Vietnam, Afrika, Spanyol, Belgia, Romania dan Peru.
Hingga kuartal ke-2 tahun 2019 ini, telah dilakukan ekspor produk kayu olahan sebanyak 320 kali dengan volume sebanyak 89.426,73 meter kubik. Nilainya Rp 258.761.289.466.
Kepala Karantina Pertanian Cilacap, Puji Hartono, mengatakan, dalam rangka mendukung program akselerasi ekspor, peran karantina disini adalah untuk meningkatkan pengawasan di pintu pengeluaran.
“Dan juga pemenuhan persyaratan SPS ( Sanitary dan Phytosanitary, red) negara pengimpor melalui pelayanan sertifikasi Karantina Tumbuhan. Selain itu juga menjamin dalam hal kualitas berdaya saing dengan mencegah OPTK pada komoditas,” kata Puji Hartono usai pelepasan ekspor di komplek Bandara Tunggul Wulung, Cilacap, akhir pekan lalu.
Dikatakan, potensi sumber daya alam (SDA) yang cukup melimpah di wilayah Kabupaten Cilacap, Banyumas dan sekitarnya. Antara lain kelapa, manggis dan durian. Karenanya ia berharap kepada para eksportir, petani lokal dan instansi terkait untuk saling mendukung dan kerja sama agar kegiatan ekspor terus meningkat.
“Sekaligus membuka akselerasi untuk komoditas lainya, khususnya di Kabupaten Cilacap, Banyumas, Kebumen, Purworejo dan daerah lain di Jawa Tengah,” tandasnya, Jumat (21/6)
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pangan dan Perkebunan Kabupaten Cilacap, Susilan, sangat mengapresiasi kinerja karantina Cilacap. Susilan berharap akselerasi ekspor terus ditingkatkan dan juga menyampaikan potensi ekspor dari CIlacap cukup banyak yaitu kayu olahan, gula semut, daun ketapang, manggis, jamu, beras dan lainnya.
Acara pelepasan ekspor yang dihadiri dinas instansi terkait di Bandara Tunggul Wulung, Pelabuhan Tanjung Intan, Pemkab Cilacap dan pengguna jasa karantina ini ditutup dengan penyerahan buku panduan I Mace kepada Dinas Pangan dan Perkebunan Kabupaten Cilacap serta penyerahan Phytosanitary kepada eksportir. (gin)