Ironis, Di Purbalingga Kasus Bunuh Diri Menjamur

BANYUMASEKSPRES.com – Mengakhiri hidup dengan cara gantung diri, akhir-akhir ini kerap terjadi di Kabupaten Purbalingga. Entah apa penyebabnya, bisa karena faktor ekonomi, himpitan hutang atau derita yang dialami korban bunuh diri tersebut. Namun kasus demikian perlu disikapi bersama sejumlah pihak, jika tidak ingin terus menjamur.
Seperti yang terjadi pada, Rabu (11/9) kemarin. Dua warga Kabupaten Purbalingga, mengakhiri hidupnya dengan cara gangung diri. Kejadian tersebut, terjadi di Desa Bobotsari Kecamatan Bobotsari dan Desa Tunjungmuli Kecamatan Karangmoncol.

Kejadian pertama terjadi di Desa Tlagayasa, Karin (45) warga RT 3 RW 6, ditemukan tak bernyawa dengan kondisi tergantung oleh anaknya, Ainun Robiansah (15). Sebelumnya sekitar pukul 19.30 WIB, korban masih menonton televisi di rumah. Saat itu anaknya pamit ke rumah neneknya tak jauh dari rumah.

“Selang 15 menit, Ainun pulang dan melihat ayahnya sudah dalam keadaan tergantung di ruang tengah. Anak korban kemudian berteriak meminta tolong hingga warga lain berdatangan,” kata Kapolsek Bobotsari Ridju Isdiyanto, Kamis (12/9).

Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan tim medis dari Puskesmas Bobotsari, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Belum diketahui secara pasti penyebab pasti korban nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Karena dari keterangan keluarganya, korban tidak pernah memiliki riwayat penyakit kronis. Namun, korban pernah mengeluh mengenai keadaan ekonomi di keluarganya.

Pada malam yang sama, di Desa Tunjungmuli, Kecamatan Karangmoncol, Nur Amin (59) warga RT 11 RW 14, juga ditemukan tewas karena gantung diri. Dia ditemukan tergantung dengan kain korden menjerat lehernya pada pukul 21.00 WIB.

Kapolsek Karangmoncol Iptu Wartono mengungkapkan, sebelum kejadian pada siang hari, korban meninggalkan rumah. Karena sampai malam tidak kunjung pulang, keluarga mencari korban di sejumlah tempat diantaramya di sawah dan kebun namun tidak ditemukan.

Dari hasil pemeriksaan Inafis Polres Purbalingga dan petugas medis Puskesmas Karangmoncol tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban. Pada tubuh korban ditemukan tanda-tanda khas bunuh diri. Polisi juga masih menyelidiki penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya.
Pagi harinya, seperti diberitakan sebelumnya, warga Desa Tumanggal, Kecamatan Pengadegan Sarkawi (80), juga berusaha bunuh diri dengan nekat menggorok lehernya sendiri dengan golok. Meski sempat diselamatkan oleh tim medis RSUD dr Goeteng Taroenadibrata, dia akhirnya menghembuskan nafasnya karena serangan jantung, sore harinya. (tya)

 

Beri komentar :
Share Yuk !

Tinggalkan komentar