Tanah Bergerak, Karangbawang-Darmakradenan Nyaris Putus

BANYUMAS EKSPRES – Dampak curah hujan tinggi, membuat ruas jalan di Desa Karangbawang, Kecamatan Ajibarang ambles. Hal ini terjadi karena jalan mengalami pergerakan tanah pada Minggu, (10/3) lalu. Akibat amblesnya badan jalan tersebut, akses dari Desa Karangbawang menuju Desa Darmakradenan dan Kecamatan Gumelar nyaris terputus.

Berdasarkan pantauan di lokasi kejadian, ruas jalan yang ambles sepanjang sekitar 30 meter. Sementara kedalaman berkisar antara 30 hingga 50 cm. Warga sekitar pun menutup jalan tersebut dan hanya bisa dilalui sepeda motor dengan sangat berhati-hati lantaran kondisi masih labil.

Salah seorang warga, Sanim (65) mengatakan, peristiwa itu sudah mulai terlihat pada Minggu sore saat hujan turun seharian. “Saya lihat tanah seperti bergerak, dan terang saja beberapa saat kemudian ambles,” katanya kepada Radarmas. Melihat hal itu, diapun langsung melaporkannya kepada ketua RT dan menutup jalur tersebut untuk keamanan warga yang melintas.

Namun begitu, meski sudah diingatkan warga jika kendaraan roda empat dilarang melintas, ada saja pengemudi yang nekat melintasinya. Alasannya, jarak yang ditempuh tidak terlalu jauh. “Itu sudah dekat, masa harus mutar lagi, lagipula saya tidak bawa muatan,” kata seorang sopir pikap, Maryono.

Kepala Desa Karangbawang, Budi Supraptoro mengatakan, pihaknya masih berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menyelesaikan permasalahan ini. “Sementara kami masih berkoordinasi dengan PU, bagaimana nantinya penanganan longsor jalan ini,” pungkasnya.

Bencana longsor di Desa Karangbawang sudah terjadi sejak beberapa waktu. Sebelumnya longsor terjadi di Grumbul Kalisalak, yang menyebabkan dua rumah milik Sumardi (70) dan Ruminah (68) menglami kerusakan parah.

Namun sayangnya, sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian bantuan. Pasalnya, keadaaan tanah yang labil membuat mereka resah dan berharap bisa direlokasi.

Ruminah (65), mengaku khawatir setiap hujan deras terjadi. Apalagi saat ini bangunan rumah bagian belakang dalam kondisi telah menggantung. Pasalnya bagian belakang rumah tersebut telah longsor hingga sedalam lima meter.
“Pokoknya kalau sudah hujan besar maka kami khawatir. Di sini saya tinggal bersama suami saya saja. Saudara saya, Kasiman bahkan sudah pindah dari sini karena rumahnya rusak berat,” katanya.

Dijelaskan Ruminah, kondisi tanah bergerak telah terjadi selama tiga bulan terakhir terutama ketika musim hujan tiba. Kondisi tanah di wilayah RT 3 RW3 memang termasuk rawan longsor. Namun dari dulu, wilayah di bawah lokasi jalan kabupaten tersebut sudah menjadi pemukiman warga. “Ya minta diperjelas saja, apakah mau direlokasi atau bagaimana,” terangnya.

Camat Ajibarang, Eko Heru Surono mengatakan, pihaknya masih berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten terkait dengan relokasi rumah warga. “Ya itu sudah dilaporkan, namun kami masih berkoordinasi untuk penanganan bagaimana baiknya, mau relokasi atau lainnya,” pungkasnya. (ali)

 

Beri komentar :
Share Yuk !

Tinggalkan komentar