Harga Kedelai Naik, Ikut Lambungkan Harga Tempe Tahu

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan harga kedelai internasional yang terus melesat akan menaikkan harga tahu dan tempe. Pasalnya, sekitar 80 persen pasokan kedelai berasal dari impor. Oke Nurwan selaku Direktur Jenderal Perdagangan Kemendag memperkirakan harga tempe di level pengrajin bakal menembus Rp10.300-Rp10.600 per kg dalam waktu dekat. Sedangkan untuk tahu berpotensi naik ke level Rp52.450-Rp53.700 per papan atau Rp700 per potong dari harga saat ini yaitu Rp650 per potong.

Sementara, untuk harga jual di pasar, ia perkirakan tempe akan naik Rp300 per kg dan Rp50 per potong untuk tahu. Perkiraan dibuat jika harga kedelai tak melebihi Rp12 ribu per kg. Oke mencatat harga pekan pertama Februari 2022 harga kedelai sebesar Rp11.240 per kg sebagai perbandingan.

Ia memperkirakan harga kedelai masih akan terus meningkat hingga Mei mencapai US$15,79 usd per bushel. Ia menyebut kemungkinan harga keledai baru akan turun pada Juli mendatang dan itu pun tak signifikan ke level US$15,74 per bushel di tingkat importir.

Kenaikan di tingkat internasional tersebut terjadi karena ketidakpastian cuaca dan inflasi bahan makanan di AS sebagai salah satu importir utama kedelai dunia.

Ia menjabarkan saat ini di level importir masih ada 140 ribu ton stok dan Februari ini masih akan masuk stok 160 ribu ton, sehingga ia pastikan pasokan kedelai cukup untuk konsumsi 2 bulan ke depan.

Pada kesempatan sama, Hidayatullah Suralaga selaku Direktur Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo) menyatakan stok kedelai pihaknya mencukupi untuk kebutuhan konsumsi 2 bulan.

Kendati menjamin soal stok, ia tidak menjamin soal harga. Ia menyebut harga kedelai bakal disesuaikan dengan perkembangan pasar internasional.

Menurutnya, harga kedelai dunia memang fluktuasi yang tidak bisa diprediksi, sehingga mereka akan menyesuaikan dengan perkembangan harga kedelai dunia.

Beri komentar :
Share Yuk !