BP Pertanian Dorong Petani Manfaatkan Limbah Menjadi Pupuk Organik

PUPUK ORGANIK : Kegiatan Pelatihan pembuatan pupuk organik dari Kotoran Ternak dan limbah organik oleh Balai Penyuluh Pertanian di Desa Sumpinghayu Kecamatan Dayeuhluhur/TASLIM INDRA

DAYEUHLUHUR – Guna meningkatan profuktivitas hasil pertanian dalam rangka ketahanan pangan petani didorong mampu memafaatkan potensi lingkungan.

Salahsatunya memanfaatkan limbah berasal dari kotoran ternak maupun limbah sampah rumah tangga menjadi pupuk organik yang berguna untuk menyuburkan tanaman.

Selain dengan biaya murah ketersediaan limbah disekitar cukup melimpah bahkan sia-sia karena tidak dimanfaatkan karena bau dan lebih praktis menggunakan pupuk kimia.

Untuk mendorong Pemanfaatan kotoran dan sampah Balai Penyuluhan pertanian Kecamatan Dayeuhluhur baru-baru ini memberikan pelatihan pembuatan pupuk dari limbah kotoran ternak dan sampah organik kepada sejumlah petani di Desa Sumpinghayu Kecamatan Dayeuhluhur.

Menurut Petugas Balai Penyuluhan pertanian Kecamatan Dayeuhluhur Erik Pratikno menyampaikan, Pelatihan pembuatan pupuk dari limbah sebagai tindaklanjut dari program bantuan ketahanan pangan berupa bantuan ternak kepada sejumlah petani di Desa Sumpinghayu yang sudah mulai menimbulkan limbah kotoran.

Agar limbah kotoran ternak tidak menjadi limbah tak berguna pihaknya melakukan pelatihan pembuatan pupuk organik dari limbah kotoran ternak dan sampah organik

” Sebenarnya Kotoran ternak, bisa dimnfaatkan menjadi pupuk organik untuk menyuburkan tanaman, murah dan mudah membuatnya. ” Tandasnya

Lebihlanjut dikatakan, selama ini pemilik maupun warga sekitar mungkin terganggu dengan polusi bau yang berasal dari kotoran ternak sapi maupun kambing tersebut namun dengan dimanfaatkan menjadi pupuk lebih bermanfaat tidak hanya bagi pemilik ternak saja tapi juga warga sekitarnya.

Selain itu proses pembuatannya cukup mudah dan murah modal terbesar kemauan, peralatan pembuatan mudah didapat ada disekitar sehingga bisa lebih hemat dan mengurangi penggunaan pupuk kimia dalam jumlah banyak bisa dikomersilkan atau dijual.

” Untuk sementara untuk memenuhi kebutuhan petani pribadi untuk digunakan disawah masing-masing.” Pungkas Erik

Sementara itu Kepala Desa Sumpinghayu Sanen, menyampaikan penyuluhan pelatihan pemanfaatan limbah kotoran ternak menjadi pupuk sangat membantu petani dalam mencukupi kebutuhan pupuk yang tergolong tinggi.

Diungkapkan luas lahan pertanian di desa Sumpinghayu diangka 100 hektar kemudian beralihpungsi lahan menjadi kebun kapol yang komoditas dan harganya cukup tinggi sehingga luasnya menjadi berkurang. *

Beri komentar :
Share Yuk !