Covid 19 di Cimanggu Tembus Angka 200

RAKOR : Forkompimca dan Kepala Desa di Kecamatan Cimanggu saat menggelar Rakor Penanganan Covid 19 dan Pemberlakuan PPKM Mikro.TASLIM INDRA/BANYUMAS EKSPRES

CILACAP-Jumlah kasus positif Covid 19 di Kecamatan Cimanggu mengalami kenaikan mulai pertengahan bulan Juni 2021. Sebagian berasal dari klaster keluarga, perangkat desa, hajatan, wisata dan tenaga kesehatan. Pada minggu terakhir bulan Juni 2021 jumlah kasus positif Covid 19 menembus angka 214. Dan terjadi penurunan pada 30 Juni 2021 pada angka 209.

Ketua Satgas Percepatan dan Penanganan Covid 19 Kecamatan Cimanggu Bambang Tutuko mengatakan kasus Covid 19 di Cimanggu sejak Juni 2021 naik, di angka tertinggi 214.

Peningkatan jumlah ini disebabkan beberapa faktor. Antara lain belum meratanya kesadaran masyarakat dalam disiplin menerapkan prokes. Selain itu masih ada masyarakat yang melaksanakan tradisi adat maupun budaya yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Seperti hajatan, wisata dan lain-lain.

Secara umum peningkatan tidak hanya di Kecamatan Cimanggu. Juga di beberapa wilayah lainnya. Untuk itu, Satuan Tugas Percepatan dan Penanganan Covid 19 Kabupaten Cilacap melakukan berbagai upaya untuk melakukan pengendalian dan antisipasi Penyebaran.

Pemkab Cilacap juga mengeluarkan Kebijakan Pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis Mikro dengan mengeluarkan Intruksi Bupati (INBUP) Cilacap No.15 Tahun 2021 tentang PPKM.

Faktor lainnya yang menyebabkan terjadinya peningkatan kasus, menurut Bambang adalah karena faktor cuaca dan inteksius Covid 19 lebih aktif cepat penyebarannya. Proses penelusuran yang masif drai tenaga kesehatan juga menghsilkan data hasil tracing berjalan baik suspek, reaktif hingga terkonfirmasi Covid-19.

Disisi lain Tenaga Kesehatan juga berkewajiban melakukan hal itu sebagai diteksi dini agar bisa dikendalikan,diantisipasi agar tidak menyebar dan tidak menimbulkan korban.

Kepala UPTD Puskesmas Cimanggu II dr. Prasetya Justitia kepada Banyumas Ekspre mengatakan proses tracing yang dilakukan tenaga kesehatan secara masif juga menghasilkan data baru pasien covid sehingga ada peningkatan jumlah data yang terpapar Covid 19.

Namun Tracing dilakukan sesuai Standar Operasional Prosedure (SOP). Jika pasien kontak erat tidak datang puskesmas nakes proaktif menjemput pasien untuk dilakukan pemeriksaan termasuk menjalani Tes Antigen.

“Tracing yang dilakukan semata-mata sebagai tindakan dan upaya diteksi dini sehingga dapat diantisipasi penyebaran dan penananganan cepat agar tidak menimbulkan korban apalagi sampai meninggal dunia,” kata dia. (lim).

Beri komentar :
Share Yuk !