Jembatan Wenay Berusia 70 Tahun Patah

DAYEUHLUHUR – Jembatanan Gantung Wenay di Dusun Nambo Desa Bingkeng Kecamatan Dayeuhluhur patah karena dimakan usia. Jembatan yang dibangun secara swadaya membuat warga harus ekstra waspada. Jalan tersebut satu-satunya akses yang menghubungkan Dusun Nambo dan Dusun Aria.

Jika tidak melewati jembatan tersebut warga terutama petani harus berputar jauh puluhan kilo sehingga rugi waktu dan tenaga.

Kepala Desa Bingkeng Wartono saat dikonfirmasi membenarkan jembatan Wenay saat ini kondisinya sangat memprihatinkan dan sejumlah kayu penyangga pekan lalu mengalami patah.

Jembatan tersebut berusia sekitar 70 tahun terbuat dari bambu sepanjang 35 meter lebar 1.7 meter dengan ketinggian 5 meter dengan bentangan kawat seling. Sebelumnya jembatan tersebut juga menelan korban tiga orang warga dan pelajar satu diantaranya meninggal.

Terakhir pada 2017 lalu pengendara sepeda motor Kardo (60) Warga Dusun Nambo RT 2 RW 3 Desa Bingkeng terjatuh saat melewati jembatan tersebut.

Saat itu korban hendak menghadiri undangan di kampung sebelah sungai, jembatan yang dilewati licin tidak bisa mengendalikan sepeda motor yang dikendarinya hingga akhirnya tergelincir terjun bebas kesungai sedalam 5 meter.

“ Dia jatuh bersama motornya dan hanyut terbawa derasnya arus air sungai,tapi berhasil ditemukan warga dan langsung sekitar 200 meter dari jembatan dan langsung dievakuasi.”Katanya.Senin (10/10).

Lebihlanjut Wartono mengungkapkan, karena jembatan tersebut digunakan warga sehari-hari dia meminta perhatian pemerintah agar membangun jembatan tersebut secara permanen agar tidak membahayakan pengguna jalan terutama saat turun hujan jembatan licin aliran sungai deras dan dalam.

Karena jalan tersebut akses terdekat bagi warga di Kedua Dusun warga tetap melewati jembatan tersebut namun harus dituntun. “Saat hujan warga tidak berani melewati jalan tersebut apalagi malam hari.” Pungkasnya. (lim)

Beri komentar :
Share Yuk !