CILACAP-Agar budaya warisan leluhur tidak hilang ditelan zaman, grup kesenian kuda lumping “Sekar Jagad” yang berasal dari Desa Kesugihan sengaja merangkul kaum milenial untuk ikut melestarikannya. Ketua Paguyuban Kuda Lumping “Sekar Jagad” Priyanto atau akrab disapa Mbah Rafka mengatakan, mereka tetap eksis berkesenian karena didasari dari hati demi kelangsungan warisan leluhur (uri-uri) dan juga menyambung silaturahmi terhadap leluhur.
“Kesenian kuda lumping tidak melulu soal mistis, melainkan sebuah seni tari yang diiringi tembang-tembang yang bersifat menyampaikan pesan-pesan kehidupan”, ujarnya, Senin (07/02/2022)
Priyanto menambahkan, grup kesenian kuda lumping ini tergabung dalam komunitas SCB (Seniman Cilacap Bersatu) yang menjadi wadah para pelaku seni di Kabupaten Cilacap. Pola dalam merekrut calon anggota baru adalah melalui cara persuasif, dimana orang tua calon anggota mengetahui. Selain itu, tidak ada unsur paksaan. Menurutnya, mayoritas anggota yang tergabung dalam grup Sekar Jagad masih terbilang muda. Ada sekitar 30-an anak muda yang tergabung dalam grup tersebut saat ini.
“Semoga ke depannya ada perhatian khusus dari Pemerintah Daerah kepada pelaku seni kuda lumping untuk tetap bisa melestarikan kesenian warisan leluhur. Untuk kaum muda, jangan pernah malu ataupun minder dalam usaha melestarikan budaya kesenian kuda lumping,” pungkasnya. (ryan/irfan)
