Longsor Kutabima Sebanyak 215 Warga Mengungsi

CILACAP – Sebanyak 215 orang dari 96 kepala keluarga (KK) terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor di Dusun Citulang Desa Kutabima Kecamatan Cimanggu mengungsi. Mereka mengungsi di kerabat terdekat maupun memanfaatkan fasilitas umum, seperti gedung sekolah.

Sebagaimana di ketahui banjir dan tanah longsor di Kutabuma menimbun 5 rumah waga, dua rumah rusak berat, tiga rusak ringan. Sementara 49 rumah terancam longsor. Selain itu ada jembatan ambruk, sawah dan perkebunan seluas 4 hektar terdampak longsor dan 18 hewan ternak hilang.

Longsor juga menyebabkan satu jembatan terputus dampak meluapnya Sungai Cireueuy. Ini menyebabkan akses transportasi lumpuh.

Baca Juga : Tarhib Ramadhan, Badan Dakwah Islam PT KPI Unit Cilacap Gelar Pengajian

Hingga kemarin personil gabungan dari BPBD,TN-Polri, Relawan MDMC turut membantu evakuasi warga yang terdampak langsor, Warga diungsikan ke tempat yang lebih aman. Para korban tanah longsor ini langsung menempati pusat pengungsian dikerabat terdekat maupun memanfaatkan fasilitas umum.

BPBD juga sudah mendirikan dapur umum untuk mendukung keberadaan para pengungsi.

Paska kejadian Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cilacap Arida Fuji Hastuti didampingi TKSK mengunjungi posko pengungsian dan memberikan bantuan permakanan dan perlengkapan mandi dan tidur.

Kepala Desa Kutabima, Hasan mengatakn longsor tersebar di 17 titik di Dusun Citulang. Longsor ini menyebabkan seluruh akses jalan tertutup lumpur material longsor dan menyulitkan lalu lintas warga.

Sedangkan putusnya jembatan disebabkan meluapnya aliran sungai Cireuy yang meluap mengakibatkan banjir bandang hingga menyeret jembatan hingga hanyut.

Baca Juga : Awaluddin Muuri Resmi Jabat Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap

“ Ada lima rumah yang mengalami kerusakan dan tertimbun longsor termasuk puluhan hewan ternak mati tertimbun longsor. Sekitar 200 warga mengungsi di Gedung SD Kutabima 04,” ungkapnya

Lebih lanjut Hasan menyampaikan ada 5 rumah tertimbun, 2 rumah rusak berat, 3 rusak ringan dan 49 terancam longsor. Selain itu ada jembatan ambruk, sawah dan perkebunan seluas 4 hektar terdampak longsor.

Dikatakan tingginya matrial longsor yang menutup semua akses tidak bisa ditangani secara manual sehingga masih menunggu penanganan dengan menggunakan alat berat.

Sementara itu Kepala BPBD Cilacap, Wijonardi menjelaskan, longsor terjadi karena turunnya material tanah perbukitan hingga menimbun sawah dan permukiman warga saat hujan dengan intensitas tinggi.

Atas terjadinya longsor tersebut pihaknya akan meminta kepada Pihak Pusat Vulkanologi mitigasi bencana dan Geologi (PVMBG) Bandung untuk melakukan kajian karakteristik tanah di sekitar longsoran.

“Kami baru melakukan assessment untuk menghitung apa saja yang dibutuhkan, kemudian bersama forkompimda mengatur strategi penanggulangan dan penanganan paska bencana.” Jelasnya.(lim)

Beri komentar :
Share Yuk !