Manfaatkan Tik Tok Hingga Film Pendek, Inovasi Calon Guru Penggerak Cilacap

CILACAP – Situasi pandemi tidak menjadikan proses pembelajaran siswa di rumah terkendala. Bagi peserta calon Guru Penggerak Kemdikbud di Kabupaten Cilacap, justru hal itu menjadi tantangan yang seru. Beberapa diantara mereka mengoptimalkan peran teknologi, orang tua dan lingkungan dalam melaksanakan pembelajaran.

Seperti yang dilakukan oleh calon Guru Penggerak dari SMP PGRI 1 Cilacap Tursini. Ia mengajak siswanya belajar membuat cerita pendek (cerpen) kemudian mengalihbentukan (ekskranasi) cerpen ke dalam bentuk film pendek. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara berkelompok di rumah siswa dengan protokol kesehatan.

Menurut Tursini, jika siswa hanya diberi tugas hanya membuat cerpen saja, maka kurang menantang bagi mereka.

“Anak-anak kan waktunya sangat banyak di rumah. Waktu yang ada bisa terbuang percuma. Karenanya aktivitas pembelajaran harus menantang. Mereka saya ajak membuat film pendek berdasarkan cerpen yang sudah mereka buat sendiri. Hal ini tentu akan meningkatkan kemampuan literasi mereka, karena melakukan sebuah ekskranasi tentu tidaklah mudah. Namun karena ada aktivitas di luar rumah, membuat film, ternyata mereka sangat senang karena selama ini tugas pembelajaran daring menurut mereka sudah sangat membosankan,” ujar Tursini, Jumat (7/11).

Hanya saja, lanjut Tursini, guru memang harus mau mendampingi siswa dalam pembuatan film pendek, memastikan agar protokol kesehatan dijalankan secara ketat. “Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, maka guru harus memastikan mereka tetap mematuhi protokol kesehatan selama membuat proyek film berkelompok ini” tandasnya.

Lain lagi yang dilakukan oleh calon Guru penggerak dari SMP Negeri 6 Cilacap Isnaini Sumarsih, ia lebih memilih hal yang saat ini digemari oleh anak-anak di dunia maya sebagai bahan belajar. Viralnya aplikasi Tik Tok dimanfaatkanya agar siswa dapat membuat konten belajar dengan media tersebut. Materi pelajaran IPA tentang perpindahan kalor dibuatnya menjadi tantangan untuk siswa membuat Tik Tok-nya.

“Saya sempat bingung di awal pandemi, anak-anak belajarnya kan cenderung mandiri. Ketika hanya disuruh membaca buku atau mengikuti video conference zoom, lama-lama mereka bosan,” ungkapnya.

Lantas, ia mencoba meminta anak-anak membuat Tik Tok, ternyata mereka sangat senang.

“Mereka seolah merasa pembelajaran ini bukan sedang belajar, tapi sedang bermain. Padahal ya akhirnya mereka belajar juga karena pasti mereka jadi membaca bahan materi yang akan mereka buat menjadi Tik Tok-nya. Peran orang tua juga ada karena paling tidak mereka diminta membantu melakukan proses shooting video untuk Tik Tok,” kata Isnaini.

Koordinator Pendamping Guru Penggerak Kabupaten Cilacap Krista Adayu mengungkapkan, ternyata di masa pandemi ini cukup menjadikan guru dituntut inovasinya dalam pembelajaran. Para guru banyak melakukan hal yang sebelumnya tidak terpikirkan di masa sebelum pandemi.

“Semoga program Guru Penggerak ini mampu menjadikan transformasi pendidikan yang lebih baik, dan juga menggerakkan ekosistem pendidikan tidak hanya di sekolah namun juga di lingkungan keluarga dan masyarakat,” harap Krista. (gin)

CAPTION : Seorang calon Guru Penggerak mendampingi siswa dalam pembuatan film pendek. (Istimewa)

Beri komentar :
Share Yuk !