Ratusan Santri El-Bayan Dinyatakan Sembuh 100 Persen

CILACAP – Ratusan santri Pondok Pesantren El-Bayan Desa Padangsari Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap yang sebelumnya terkonfirmasi Covid-19 dinyatakan sembuh seratus persen. Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dr Pramesthi Griana Dewi saat melakukan peninjauan langsung di ponpes tersebut, Sabtu (7/11).

Pramesthi didampingi Tim Satgas Covid Kecamatan Majenang dan pengurus pesantren menjelaskan beberapa waktu lalu dilakukan tes swab kepada 1.030 santri dan pengurus. Hasilnya, 497santri terkonfirmasi covid 19 sebagian besar Orang Tanpa Gejala (OTG). Santri yang positif selanjutnya mendapatkan penanganan dan melakukan isolasi di tempat khusus sesuai protokol kesehatan. Mereka mendapatkan pemantauan kesehatan yang ketat. Termasuk jadwal olahraga dan asupan makanan bergizi.

Bagi santri yang mengalami gejala seperti berkurangnya indra penciuman dilakukan penanganan dengan dirujuk ke RSUD Majenang dan RSUD Cilacap. “Alhammdulillah berkat kerjasama semua pihak termasuk Pengurus Pesantren Elbayan, hasil tes swab terakhir seluruh santri yang sebelumnya positif semuanya sudah sembuh,” kata dia

Pramesti menambahkan walaupun sudah dikatakan sembuh dan kecil kemungkinan terkonfirmasi kembali namun Dinas Kesehatan tetap melakukan pemantauan melibatkan UPTPuskesmas Majenang I.

Menanggapi perkembangan kesembuhan santri yang terkonfirmasi covid yang dianggap cepat karena tidak sampai 14 hari, Pramesti mengatakan alat uji yang dimiliki Cilacap kian memadai. Sehingga kian cepat mendeteksi sehingga lebih cepat pula dilakukan penanganan.

Faktor lainnya adalah para santri masih muda, nurut, gembira, tidak ada yang punya penyakit komorbid. Kematian karena Covid-19 di Cilacap,biasanya karena penderita memiliki penyakit pemberat. Selain itu, juga disebabkan faktor usia yang sudah tergolong lanjut. “Pihak pesantren juga menerapkan disiplin dan pengawasan protokol kesehatan Covid 19 sangat ketat, termasuk aktifitas keseharian santri dan pembatasan berinteraksi dengan pihak luar,” jelasnya.

Pimpinan Pondok Pesantren El Bayan, H Firdaus Subky mengatakan, pertama kali terindentifikasi ada Covid-19 di Pesantren El Bayan pada akhir September 2020.
Ditandai sejumlah santri mengalami gejala demam dan kehilangan indra penciuman sebagian lagi gejala batuk ringan.

Kemudian,pengasuh pesantren cepat berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan swab kepada para santri dan pengurus hingga akhirnya 497 santri dinyatakan terkonfirmasi Covid 19. Setelah itu pesantren berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk proses pemulihan kesehatan para santri.

Ditegaskan meski seluruh santri sudah dinyatakan sembuh,namun, protokol kesehatan di lingkungan Pesantren El Bayan tetap dilakukan dengan ketat. Itu berlaku di tiap kegiatan santri, seperti salat berjemaah,mengaji,dan makan.

Selain itu tiap hari santri juga dijadwalkan berolahraga dan berjemur matahari pagi, menambah menu makan bergizi dan nutrisi di makanan agar santri lebih sehat.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kembali munculnya serangan serupa. Pengasuh dan sejumlah pihak lain menyediakan masker, tempat cuci tangan,dan rutin mendisinfeksi ruangan dan lingkungan pesantren.

Penerapan Protokol Kesehatan Covid 19 lebih diperketat lagi sementara pertemuan atau kunjungan orang tua santri dilakukan di ruangan khusus yang dibatasi kaca dan penyemprotan disinfektan terhadap barang bawaan sebelum diserahkan ke santri.

Hal tersebut dilakukan untuk memastikan antara santri dan orang tuanya tak bisa berinteraksi langsung,meski dalam jarak dekat namun tidak berkontak secara fisik termasuk Santri putra dan putri masing-masing ada fasilitas terpisah tidak boleh berinteraksi langsung.

Pesantren juga membentuk Satgas Penanganan Covid-19 pesantren dan relawan Jogo Santri,bertugas untuk memastikan protokol kesehatan tidak terabaikan dan juga melakukan edukasi terus menerus di lingkungan pesantren sebagai upaya antisipasi munculnya musibah serupa di masa mandatang.(lim)

Beri komentar :
Share Yuk !