Nelayan CIlacap Paceklik, Hasil Tangkapan Nelayan Sedikit

BERSANDAR: Perahu nelayan bersandar di kaliyasa. RAYKA/RADARMAS

CILACAP – Sudah dua bulan nelayan Cilacap dirundung paceklik. Selain cuaca yang tidak menentu, hasil tangkapan mereka pun sedikit. Bahkan kata Tarmuji, Ketua Nelayan Pandanarang Cilacap aktivitas di seluruh TPI atau tempat pelelangan ikan Cilacap juga sepi.

Karena hasil tangkapan sangat menurun, sehingga ekspor ke Hong Kong terganggu. “Karena tidak ada pemasukan atau tidak ada ikan yang dihasilkan nelayan jadi aktivitas jual beli di TPI juga sepi,” katanya, Rabu (23/6).

Dikatakan Tarmuji, cuaca sekarang sudah sulit diprediksi, makin tahun makin susah ditebak. Beda halnya dengan dulu yang terpola. Sehingga nelayan bisa lebih siap.

“Misal ada yang berangkat itupun tidak seberapa hasilnya. Paling mereka dapat Rp 100 ribu sampai Rp 300 ribu. Adapun ikan layur dan udang itu jauh di laut lepas hanya kapal di atas 20 GT yang berani,” ujarnya.

Saat ini, para nelayan memilih untuk alih profesi seperti berdagang. Namun tak sedikit dari mereka memilih untuk membenarkan perahu sembari menunggu cuaca membaik.

“Mungkin sampai Agustus cuaca akan seperti ini. Jadi kita hanya bisa menunggu,” imbuhnya.

Sementara itu, Prakirawan Cuaca BMKG stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Rendi Krisnawan mengatakan, perairan Samudera Hindia Selatan Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY umumnya berawan dan beropetensi hujan ringan. Kemudian kecepatan angin berkisar antara 10-20 knot.

“Sedangkan untuk gelombang di perairan selatan Jateng dan DIY bisa mencapai maksimal 4 meter. Oleh karena itu, kami meminta kepada nelayan untuk waspada. Kalau melaut, harus berhati-hati, ” katanya. (ray)

Beri komentar :
Share Yuk !