Pengrajin Sapu Ijuk di Dayeuhluhur Keluhkan Pesanan Menurun

PRODUKSI : Produksi sapu Ijuk di Dusun Sindanglangu Desa Dayeuhluhur mengalami penurunan omset sejak pandemi Covid 19. Rabu (2/6)/TASLIM INDRA/BANYUMAS EKSPRES

CILACAP – Perajin sapu Ijuk di Kecamatan Dayeuhluhur mengeluhkan penurunan omset. Pandemi Covid 19 telah berdampak pada lesunya pemesanan.

Trisno (28) pengrajin sapu Ijuk asal Dusun Sindanglangu Desa Dayeuhluhur, mengaku mengalami penurunan omset yang cukup drastis. Dikatakan penurunan omzet ini sangat terasa. Biasanya dalam satu minggu mampu menjual 14.000 sapu, kini maksimal terjual 5.000 sapu. Sapu tersebut dikirim ke Bogor setiap dua minggu sekali.

Lebih lanjut dia menjelaskan pengrajin sapu injuk di wilayah Dayeuhluhur biasanya memasok ke Bogor dan Kebumen. Sedangkan limbahnya dipasok ke wilayah Solo.

Namun semenjak pendemi ini hanya mampu memasok ke wilayah Kota Bogor itupun hanya 2 minggu sekali. “Sebelum masa pandemi covid 19 dalam seminggu mampu menjual 14.000 unit, sekarang hanya 4000 hingga 5000.” keluhnya.

Dia berharap ada perhatian dan solusi dari Pemkab Cilacap. Saat ini pelaku usaha kecil maupun menengah sedang mengalami kesulitan termasuk yang dialami pengrajin sapu ijuk di Kecamatan Dayeuhluhur.

Diungkapkan dia dan perajin sapu lainnya sangat membutuhkan bantuan untuk mengembangkan usahanya yang saat ini hanya bisa bertahan karena terkendala dalam permodalan termasuk pemasaran.

“Agar usaha kami bisa berkembang kami sangat membutuhkan bantuan tidak hanya modal juga pendampingan pembinaan untuk pengembangan pemasaran hasil karya kami.”Ungkapnya.

Dikatakan dia dan perajin sapu ijuk lainnya sampai saat ini belum pernah menerima bantuan dalam bentuk apapun dari pemerintah baik dari Pemkab maupun lainnya sehingga hanya bisa bertahan.(lim).

Beri komentar :
Share Yuk !