Pengurus DPD AGPAII Cilacap Dilantik, Pengururs Diminta Perjuangkan Gaji Honorer PAI

CILACAP – Sedikitnya 450 guru Pendidikan Agama Islam (PAI) se-Kabupaten Cilacap dan Barlingmascakeb hadir dalam seminar bertajuk “Transformasi PAI menyongsong 5.0 Indonesia, di Fave Hotel Cilacap, Rabu (26/2). Seminar tersebut merupakan rangkaian dari pelantikan pengurus DPD AGPAII Kab Cilacap Periode 2020-2025.

Bertindak selaku nara sumber Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Dr H Imam Syafe’i MA, Dr Mahnan Marbawi MA Ketua Umum DPP AGPAII dari Jakarta.

Dihadiri pula para pejabat setempat dan kabupaten lain, seperti Kepala Dinas Cabang Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah X Provinsi Jawa Tengah yang diwakili Pengawas SMA/SMK, Drs Supriyanto SPd M MPd, Drs H Budi Santosa MSi selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap, H Imam Tobroni SAg MM (Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap), Kepala Seksi PAI se Barlingmascakeb, para Ketua MKKS SMA/SMA/SMP, Ketua K3 SD, Ketua IGTK, Ketua Pokjawas dan para Pengawas.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, yang diwakili KA Subdit Kepengawasan, H Herman Mudzakir memaparkan materi yang menggelitik para peserta. Pasalnya sebagian peserta GPAI sudah lulus pree tes PPG, sementara pemerintah dalam hal ini Kemenag belum sepenuhnya mengakomodir keinginan para guru.

Sejenak sayup-sayup terdengar suara huh kompak. Beliau juga membahas ke depan, seiring masuknya era revolusi industri, maka basis data akan meninggalkan kertas. Tentu GPAI tidak boleh ketinggalan dengan tranformasi digital yang marak.

Semua serba aplikasi, tentu semua harus siap menghadapi. Beliau juga menyinggung program ke depan GPAI harus tuntas baca tulis Al Qur’an, karena selama ini ternyata, banyak kasus GPAI tidak bisa menulis Al Qur’an, demikian pembicara pertama mengakhiri pembahasannya.

Berbeda dengan narasumber kedua, Dr Marbawi MA karena latar belakang guru, gaya penyampaian pun serasa proses pembelajaran aktif. Tiga pertanyaan penting dilontarkan untuk mengawali pembicaraannya. Pertama siapa yang guru PAI non PNS? Ternyata setelah diminta tunjuk jari, mendominasi peserta yang hadir.

Kontak suasana seminar menjadi sumringah, karena menarik perhatian sebagian besar peserta. Ujung dari pertanyaan pertama, Ketua AGPAII Kabupaten Cilacap, Drs Bhasor MPdI menjadi sasaran pembicara, diberi tugas, mengawal, GPAI harus punya SK dari dinas agar bisa ikut PPG/sertifikasi.

Pertanyaan kedua berapa honor GTT PAI di Cilacap, kontan tambah gemuruh suasana seminar. Karena semua menjawab bersama tapi beda beda jumlahnya. Paling jelas ditangkap honorer digaji 400 ribu rupiah.

Dengan nada prihatin, maka pembicara menugaskan lagu kepada Ketua AGPAII Cilacap, untuk memperjuangkan
kenaikan gaji honorer menuju UMR Cilacap. Terlihat Ketua DPD nyengir sambil pegang kepala, seraya ditepuki peserta tanda penuh pengharapan.

Pertanyaan ketiga diajukan pembicara, apakah masih ada ngaji bada Maghrib di masjid musholla? Endingnya pembicara lagi-lagi nenggiring agar pengurus DPD AGPAII Kab Cilacap yang dikomandani saudara bhasor untuk mewujudkan SK Bupati tentang ngaji bada Maghrib. Efeknya guru ngaji akan tambah sejahtera, demikian pembicara kedua menutup pembahasannya.

Langsung kendali seminar diambil alih mederator Ucok Nuzul Imanto, (Pengawas PAI Kantor Kemenag Cilacap), dengan membuka termin dan ditanggapi dua narasumber hingga akhir.

Sementara itu, pelantikan dilaksanakan pengurus DPW AGPAII Prov Jateng. Hadir yang melantik, Wakil Ketua DPW AGPAII Jateng, dan didahului pembacaan SK Pengurus DPD AGPAII Kabupaten Cilacap, oleh sekretaris DPW Jateng.

Menyaksikan pelantikan, langsung dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap, Drs H Budi Santosa MSi, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, H Imam Tobroni S Ag MM dan pejabat setempat lainnya. (saw)

Beri komentar :
Share Yuk !