PengusahaTempe Keluhkan Penurunan Omzet

TERPURUK: Tempat Produksi Tempe di Desa Panulisan Timur Kecamatan Dayeuhluhur.Rabu (17/2)TASLIM INDRA/BANYUMAS EKSPRES

DAYEUHLUHUR- Pandemi Corona terbukti berdampak ke sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Ciacap. Termasuk pengusaha tahu dan tempe yang kondisinya semakin memprihatinkan.
Menurunnya pendapatan juga dirasakan oleh salah satu pelaku UMKM tempe di Dayeuhluhur. Agar tidak terus merugi sejumlah Pengusaha tempe harus memutar otak dengan cara mengurangi jumlah produksi dari biasanya.

Seperti yang dialami Ucok Pengusaha Tempe dari Desa Panulisan Timur Kecamatan Dayeuhluhur mengalami Penurunan pendapatan dari penjualan tempe yang diproduksinya dimasa Pandemi membuat usaha turun sampai 30%. Dan sepi pembeli.

Usaha tempe yang sudah dirintisnya sejak tahun 1998 silam secara turun–temurun dari Orang tuanya mengaku pandemi COVID-19 mempengaruhi kelangsungan bisnisnya karena pendapatannya terus merosot.

Dikatakan Daya beli masyarakat dan pesanan dari warung yang berkurang dan tidak berimbang dengan harga kedelai yang cendurung naik per kilogramnya juga mempengaruhi penurunan omset penjualan.

“Kami memproduksi dan menjualnya secara mandiri kesetiap warung dan kios yang sudah berlangganan ,biasanya kami membuat tempe sekitar 20 kg lebih kini hanya bisa 15 kg perhari, ” ungkapnya.kemarin

Hal yang sama juga dialami Nono dalam pengembangan penjualan hanya mampu sebatas wilayah kecamatan dayeuhluhur itupun tidak semua warung yang ada di setiap desa karena harus berbagi dengan pengrajin tempe dari Desa lainnya.

“Dalam pengembangan usaha kami terkendala dengan permodalan dan belum mampu membayar upah tenaga kerja sehingga dalam proses produksi dibantu istri dan untuk pemasaran dilakukan sendiri,” pungkasnya.

Karena kendala yang dialami dia dan pengusaha tempe lainnya sama,Dia berharap adanya bantuan dari Pemkab Cilacap berupa penyuluhan strategi pengembangan dan pemasaran juga permodalan agar bisa maju dan berkembang. (lim)

Beri komentar :
Share Yuk !