Pergerakan Tanah, Tujuh Rumah Retak-retak  di Dayeuhluhur

DAYEUHLUHUR-Hujan deras dengan intensitas tinggi yang terjadi pada Sabtu sore lalu selain menyebabkan longsor di sejumlah desa juga menyebabkan terjadinya pergerakan tanah. Yakni di Dusun Sudimampir RT 2 RW 3, Desa Hanum Kecamatan Dayeuhluhur.

Pegerakan tanah ini mengakibatkan tujuh rumah yang dihuni 24 jiwa mengalami retak-retak pada dinding. Adapun tujuh rumah Rumah yg terdampak dan terancam adalah milik Rasdi (60) yang dihuni 5 jiwa, Sarwa (44) 3 jiwa, Rastum (30) 4 jiwa, Nunu (28) 3 jiwa,Tarsam (55) 2 jiwa, Rudi (44) 4 jiwa dan rumah milik Sahdi (32) yang dihuni 3 jiwa.

Kepala Desa Hanum, Drs H Ruswadianto mengatakan, pergerakan tanah terjadi pada Hari Minggu, (1/3) sekitar pukul 06.00 WIB.

Sebelumnya, pada sabtu sore wilayah tersebut diguyur hujan deras selama 6 jam mulai pukul 15.15 sampai dengan pukul 21.30 WIB.

Selain tujuh rumah yang terdampak, pergerakan tanah juga memotong jalan penghubung Desa Hanum Kecamatan Dayeuhluhur menuju Desa Palugon Wanareja.

“Tadi kami bersama forkompimca dan BPBD Majenang ke lokasi untuk melakukan pengecekan dan pendataan dampak dari bencana pergerakan tanah,” ungkapnya, Rabu (4/3).

Sementara itu, Kepala UPT BPBD Majenang, Edi Sapto Priyono melalui Staf Pelaksanaan Harian Muhadi menyampaikan, dampak dari pergerakan tanah juga mengakibatkan terjadi retakan tanah pada lereng kebun milik warga dan pemukiman.

“Ada seluas 10 hektare dengan retakan selebar 3 – 7 sentimeter dan panjang sekitar 50 meter dengan kemiringan sekitar 45 derajat,” katanya.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan pemdes dan warga setempat untuk mengadakan kerja bakti, menutup retakan-retakan tanah agar air tidak masuk bila terjadi hujan.

Dijelaskan, lokasi tersebut pada bulan November 2017 pernah terjadi retakan serupa dan sudah terpasang EWS gerakan tanah (manual) pada tahun 2019, bantuan dari BPBD Provinsi Jateng. Pada waktu itu, lanjutnya, sekitar 500 meter dibawah retakan terjadi longsor sepanjang sekitar 75 meter yang mengakibatkan akses penghubung Hanum-Palugon terputus total.

“Kami himbau warga agar meningkatkan kewaspadaan dan mengungsi bila waktu malam hari dan pada waktu terjadi hujan dengan durasi yang cukup lama,” katanya. (int)

Beri komentar :
Share Yuk !