PKL di Cilacap Akan Diterapkan Ganjil Genap

MANGKAL: Pedagang kaki lima di Alun-alun Kroya saat menunggu pembeli. RAYKA/RADARMAS

CILACAP – Demi mencegah penularan Covid-19, Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Cilacap akan menerapkan ganjil genap bagi pedagang kaki lima (PKL).

Kepala Satpol PP Cilacap, Yuliaman Sutrisno mengatakan, kebijakan tersebut dikeluarkan demi kesehatan para pedagang. Dan menjaga jarak antar satu pedagang dan pembeli. Terlebih saat ini kasus Covid-19 di Cilacap mengalami lonjakan.

“Penerapan ganjil genap ini pada beberapa tempat jual beli, maupun pedagang kaki lima yang kerap menimbulkan kerumunan. Mereka boleh berdagang, tetapi maaf aturan ganjil genap akan diterapkan bagi pedagang di suatu tempat milik Pemda. Karena potensi kerumunan besar seperi di Alun-alun Cilacap, Kroya dan Sidareja,” kata dia, Kamis (17/6).

BACA : Dirut Pertamina Pastikan Operasional dan Layanan Kilang Cilacap Tidak Terganggu

Yuliaman mengatakan, hal tersebut dilaksanakan berdasarkan Instruksi Bupati (Inbup) nomer 15 tahun 2021. Untuk sistemnya, akan diberlakukan sistem penomeran dan waktu berjualannya akan diatur.

“Nanti ditentukan tanggal ganjil genapnya dengan paguyuban. Akan ada pembahasan dengan pedagang tentunya. Semisal untuk tanggal ganjil yang dapat nomer siapa akan diundi,” ujarnya.

Kebijakan tersebut akan diberlakukan mulai dua minggu kedepan. Pihaknya pun akan melakukan evaluasi untuk sistem tersebut. Selain itu, sistem ganjil genap nantinya akan terus diawasi secara ketat agar selalu menerapkan protokol kesehatan.

“Diberlakukannya sistem ini dengan harapan pengetatan tetap ada, dan perekonomian terus berjalan. Meski tidak seperti hari-hari biasa (perdagangan) tapi kita harus perhatian tambahan. Soalnya ini cukup memprihatinkan kasus covid baik di Cilacap maupun kabupaten tetangga,” ungkap Yuliaman.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Asosiasi UMKM Cilacap, Suwaryan mengaku belum ada sosialisasi dari satgas Kabupaten terkait kebijakan tersebut. Kendati demikian jika nantinya kebajikan ganjil genap akan diberlakukan, pihaknya akan berkoordinasi dengan para pedagang.

“Kita belum ada sosialisasi, kita akan koordinasi dengan pedagang. Artinya bagaimana ekonomi tetap berjalan Covid bisa teratasi,” katanya.

Menurut Suwaryan, saat ini kondisi perekonomian para pedagang sudah mulai membaik. Namun, dengan kebijakan tersebut, pihaknya pun belum bisa memastikan apakah omzet pedagang kembali menurun.

“Kalau kondisi ditekan tidak tahu. Kalau dihitung prosentasi awal sebelum pandemi usaha jalan 100 persen, ketika pandemi 40 persen. Sekarang sudah mulai berjalan ke angka 60 persen,” ujarnya.

Kendati demikian, pihaknya pun berharap jika kebijakan ganjil genap berlaku, pemerintah sering melakukan evaluasi.

“Bagaimanapun kita mengikuti program pemerintah karena pemerintah serius menangani hal ini. Namun harus dievaluasi karena supaya berjalan semua, artinya perekonomian dipulihkan dan Covid bisa teratasi,” pungkasnya. (ray)

Beri komentar :
Share Yuk !