Tahu Banyumas Dapat Modal Usaha Lewat Program Pinky Movement

CILACAP – Ada penampakan baru di sudut dapur milik Hariyadi Sucipto. Di sudut tempat warga RT 03 RW 01 Desa Kalisari, Kabupaten Banyumas, saban hari membuat tahu itu kini tak lagi terlihat elpiji tabung kemasan 3 kg. Tabung elpiji warna pink dengan kemasan 5,5 kg kini menjadi pilihan Hariyadi untuk memasak produk jualannya yakni tahu Kalisari.

Tahu Kalisari dikenal cukup luas karena memiliki cita rasa yang khas. Tidak hanya bagi warga sekitar Banyumas Raya namun juga dikenal hingga kota lain, seperti Kebumen, Slawi, Tegal, bahkan di wilayah Jawa Barat seperti Cirebon dan sekitarnya. Sebagian dari konsumen bahkan kemudian mengemasnya ulang dengan merk mereka sendiri.

Beralihnya pilihan Hariyadi dari tabung “melon” menuju elpiji bright gas kemasan tabung 5,5 kg ini tak lepas dari keikutsertaan pria 36 tahun ini mengikuti program Pinky Movement. Sebuah program pembiayaan modal usaha kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari Pertamina untuk mendorong konversi LPG 3 kg dan memudahkan masyarakat mengakses produk Bright Gas.

Hariyadi, hanyalah satu dari para perajin tahu Desa Kalisari yang bergabung dalam program Pinky Movement yang penyaluran modalnya dilakukan oleh Pertamina Refinery Unit IV Cilacap.

“Selain lebih hemat dan menguntungkan dengan Bright Gas, Kami juga jadi lebih mudah mendapatkan bantuan permodalan dari Pertamina,” ujarnya.

Pertamina Cilacap Salurkan Dana Program Kemitraan Rp 2,2 Miliar

Bersama Hariyadi, di saat yang sama Pertamina Kilang Cilacap juga menyalurkan permodalan kepada 28 UMKM lainnya melalui program kemitraan (PK).

“Total modal untuk ke-29 mitra ini kami salurkan Rp 2,2 milyar,” ujar Hatim Ilwan, Unit Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina RU IV Cilacap, Kamis (10/9).

Ini menjadi penyaluran tahap keempat sepanjang tahun 2020 ini. Ke-29 pelaku Usah Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ini, masih menurut Hatim berasal dari wilayah Kabupaten Cilacap dan Banyumas.

“Mereka antara lain bergerak di bidang perdagangan, pertanian, peternakan dan jasa,” ujarnya.

Penyaluran modal kali ini juga lanjut Hatim, merupakan bentuk kepedulian Pertamina untuk mendorong pemulihan ekonomi masyarakat khususnya pelaku UMKM di masa pandemi COVID-19.

Masih dalam situasi pandemi juga membuat Pertamina dalam hal penyaluran program kemitraan ini juga tetap disiplin menerapkan protokol Kesehatan.

“Kami tetap menerapkan secara ketat protokol Kesehatan. Mulai tahap penerimaan pengajuan peminjaman, verifikasi dokumen, dan survey dilakukan secara daring,” ujar Hatim.

Adapun penyaluran batch keempat ini dilakukan secara simbolis oleh CSR & SMEPP Officer Pertamina RU IV Dian Kuswardani kepada Atik Abdul Gani selaku perwakilan UMKM di Desa Slarang, Kecamatan Kesugihan, Cilacap, akhir pekan lalu. Tahun ini Pertamina RU IV secara khusus menyiapkan anggaran Rp 8 miliar untuk program kemitraan bagi para pelaku UMKM. (gin)

Beri komentar :
Share Yuk !