Thovik Alvatah, Sosok Komposer yang PNS, Awalnya Tak Suka Bermain Musik

Thovik Alvatah tak pernah menyangka dirinya bakal menjadi seorang Komposer. Maklumlah, pria kelahiran 1 Desember 1985 itu awalnya tak suka bermain musik. Namun siapa sangka, di tengah keputusannya memilih profesi sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), saat itu pula dewi fortuna membawanya menjadi juara di berbagai ajang lomba cipta lagu.

SYAIFUDIN, Cilacap

BAKATNYA mencipta lagu, sudah terlihat sejak kecil. “Sejak umur 7 tahun saya suka buat buat nada dan lirik lagu anak anak. Padahal saat itu tak ada satupun alat musik yang saya kuasai,”ujarnya mengenang. Dia baru mulai belajar dan mengenal alat musik sejak kelas 3 SMP. Gitar adalah alat musik yang pertama kali dikenalnya. Itupun dengan dengan kemampuan biasa-biasa saja. Karena saat itu mengasah skill bermusik memang bukan prioritas.

Dia juga tak memiliki basic atau darah musisi. Kedua orang tuanya bukan musisi. Mereka bahkan lebih menginginkan agar Thovik menjadi PNS. Menuruti keinginan orang tuanya agar dirinya menjadi PNS, ternyata tak memadamkan obsesi masa kecil Thovik menjadi seorang Komposer. Cintanya terhadap gitar yang awalnya tak disukainya, dari waktu ke waktu kian bersemi.

Motivasinya satu, ingin mencari uang dari kemampuanya bermusik dan mencipta lagu. “Awal ketertarikan bermusik tumbuh dari pemikiran sederhana. Saat itu saya berfikir, enak nih kalau bisa main gitar. Saya berfikir bisa bikin lagu dan cari duit dengan jual lagu,”ujar PNS di lingkungan Pemkab Cilacap ini blak-blakan. Agak aneh juga, karena saat itu bermain gitar saja tidak begitu mahir. Boleh jadi, pria berkaca mata ini termasuk sosok komposer bermodal nekat.

“Walaupun saat itu baru menguasai chord-chord sederhana, saya pede aja mencoba membuat lagu. Sejak saya bisa main gitar, sampai sekarang saya selalu membawakan karya-karya sendiri,”ungkapnya. Kemampuanya mencipta lagu memang kian matang karena didukung hobinya mendenrarkan musim di sejumlah stasiun radio.

“Pokoknya tiada hari tanpa dengerin radio,”kata dia sembari tertawa lepas. Dia sangat suka mendengarkan berbagai program musik di radio maupun televisi seperti Top Ten dan tangga lagu new comer. Trend lagu-lagu hits selalu diikutinya. “Itu mungkin yang menginspirasi dan membuat saya sangat akrab dengan lagu-lagu dan nada-nada yang easy listening. Saya dapat banyak referensi tentang sebuah lagu ya dari radio dan acara musik di televisi,”jelasnya.

Dia sempat memiliki band yang sebenarnya memiliki prospek yang bagus. Karena ada beberapa label tertarik. Namun dia lebih memilih menjadi seorang PNS mengikuti kemauan orang tuanya. “Tapi semangat tidak surut. Saya tetap bisa bermusik walaupun tidak memiliki band. Saya mencoba menyalurkan hobi bermusik dengan tetap membuat lagu dan mengikuti kompetisi cipta lagu. Niatnya untuk menguji kemampuan saya,”ungkapnya saat berbincang dengan Banyumas Ekspres.

Lomba cipta lagu yang pertama kali diikutinya adalah CIPTA LAGU POPULER (CILAPOP) 2006. Ini adalah ajang lomba cipta lagu tingkat nasional yang diadakan oleh Trans 7 dan Sony BMG untuk mencari komposer berbakat dari seluruh tanah air. “Alhamdulillah di debut pertama, saya menjadi 10 finalis dari ribuan peserta seluruh Indonesia yang jumlahnya 2000-an. Saat itu lagu 10 finalis itu dinyanyikan oleh artis-artis terkenal seperti Roy Boomerang, Nina Tamam, Kikan Coklat, Dea Mirela, Astrid dan lain-lain. Kebetulan lagu saya dinyanyikan oleh Dudi Yovie and Nuno dan kami mendapat kontrak rekaman Sony BMG,”paparnya.

Salah satu composer jebolan CILAPOP adalah Indra Sinaga, vockalis dan composer band Lyla. Lalu Novi Umar, pencipta lagu Jadikan Aku yang ke-2 dan Aku Bukan Boneka. Setelah mengikuti ajang tersebut, Thovik memulai peruntungan sebagai kompses. Tahun 2007-2008, dia dipercaya menciptakan 10 lagu religi.

Mulai tahun 2013, dia mulai iseng lagi menghidupkan hobi lama saya mengikuti ajang lomba cipta lagu tingkat nasional. Selain hadiahnya lumayan, juga untuk mengasah kemampuan. Kemampuannya menciptakan lagu kian matang setelah bertemu para musisi yang mengikuti ajang lomba cipta lagu. (*)

Prestasi yang diraih beberapa tahun terakhir

-Juara 1 Lomba Cipta Lagu Anak Tingkat Nasional
-Juara 1 lomba Cipta Lagu Gemarikan Tingkat Nasional
-Juara 1 Jingle Holcim Tingkat Nasional
-Juara 1 Hymne Institut Tekhnologi Negeri Kalimantan
-Juara Jingle Honda
-Juara Jingle GUIM Universitas Indonesia
-Juara Jingle Tolak Angin
-Finalis Lomba Cipta Lagu Anti Korupsi 2016 , 2017,2018,2019
-Juara Cipta Lagu Anak LABC
-Juara Cipta Lagu Sanitasi
-Juara Cipta Lagu Jingle Sumatera Barat
-Juara 2 dan juara 3 Double Winner Cipta Lagu DAAI TV
-Juara Jingle Melia Laundry
-Juara Jingle Chicken Sumo
-dll

Beri komentar :
Share Yuk !