Warga Desa Datar Dayeuhluhur Gelar Tradisi Muludan khas Cirebon

Dialog sejarah dan silsilah Tradisi Muludan dengan Kyai Ponpes Benda Kerep Cirebon, Keluarga Sultan Cirebon dan Para Tokoh Agama Singaraja Desa Datar Kecamatan Dayeuhluhur,Cilacap.Kamis (21/9/2023)/TASLIM INDRA

DAYEUHLUHUR-Ribuan Warga memadati Masjid Jami Ketra di Rt.01 Rw.04 Dusun Ketra Desa Datar Kecamatan Dayeuhluhur mengikuti Kegiatan Tradisi Muludan (Maulid Nabi) menyambut Kelahiran Nabi Muhammad SAW.Kamis (21/9/2023) malam. 

Tidak hanya dalam mesjid warga yang tumpah ruah hingga memenuhi ke halaman pekarangan warga yang berda disekitar masjid.

Kegiatan Maulid Nabi berlangsung meriah di iringi musik rebana,Kembang api,alunan solawat nabi dan aneka makanan,minuman ,Tumpeng dan buah-buahan di kumpulkan warga untuk dinikmati bersama-sama juga diberi bingkisan ember berisi makanan minuman dan buah-buahan. 

Prosesi Mauludan di laksanakan dengan cara yang dilakukan oleh masyarakat Islam di Cirebon yakni diisi dengan kegiatan membaca Solawat Nabi,Tahlil dan Doa dipimpin oleh Kiyai Sepuh yang didatangkan dari Pondok Pesantren Bendakerep Cirebon.

Menurut Ketua Pelaksana Kegiatan Cawil Adiyatma yang juga Kepala Dusun Ketra Kepada Banyumas Ekspres mengungkapkan Tradisi Muludan merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun menyambut hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12 Robiul awal.

Kegiatan yang digelar diprakarsai alumni Santri Pondok Pesantren Benda Cirebon yang tinggal di di Desa Datar terutama Dusun Ketra dan Desa-desa di Kecamatan Dayeuhluhur,sehingga kegiatan tersebut tidak hanya dihadiri warga Dusun Ketra tapi juga hadir dari warga Desa lainnya yang merupakan alumni Ponpes Benda Kerep Cirebon.

Adapun Tradisi maupun Prosesi Muludan sepertihalnya yang dilakukan di Ponpes Benda Kerep Cirebon sebagai acuan para alumni santri yang ada di Desa Datar umumnya di Dayeuhluhur.

“Kegiatan menghabiskan anggaran lebih Rp. 100 juta diperoleh dari sumbangan  swadaya dan sukrela warga dibantu Donatur dari alumni Santri Ponpes Benda Kerep setempat dihadiri 3500 jamaah tidak hanya warga setempat tapi juga dari warga desa-desa sekitarnya

Dia menambahkan, muludan tahun ini berbeda dan istimewa selain jumlah yang hadir lebih bannyak dan sejumlah kiyai Ponpes Benda kerep Cirebon juga di hadiri perwakilan keluarga Sultan Kasepuhan Cirebon.

Kepala Desa Datar Darsah saat dikonfirmasi mengatakan Kegiatan muludan dilaksanakan di masjid didua dusun yakni Dusun Singaraja dan Dusun Ketra.
Dia menyampaikan Apresiasi kepada warga  Dusun Ketra dan Dusun Singaraja sekitarnya atas kebersamaannya melaksanakan kegiatan tradisi maulidan tidak hanya sebagai melestrikan tradisi islam tapi juga sebagai sarana silaturahmi dalam rangka meningkatkan keimanan dan Kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW.

Dia berharap tradisi baik tersebut agar terus dilestarikan karena tidak hanya mengandung nilai tradisi budaya islam  tapi juga sebagai Ciri khas kearifan lokal keagamaan yang dijunjung tinggi.

“ Kami atas nama Pemerintah Desa sangat mengapresiasi kegiatan ini selain sebagai sarana meningkatkan ketaqwaan dan keimanan juga menaladani ajaran Nabi dan memupuk silaturahmi antar warga.” Tandasnya.
  
Sementara itu Kabid Pengembangan Destinasi Pariwisata Disporapar Kabupaten Cilacap Kasidi yang turut hadir dalam kegiatan itu mengatakan baru sekali mengikuti kegiatan Muludan tersebut.

Pihaknya sangat mendukung dan mendorong tradisi Muludan khas Cirebon menjadi even tahunan itu kedepan bisa digelar lebih besar dan meriah lagi sehingga menjadi daya tarik sebagai keragaman destinasi wisata budaya di Dayeuhluhur tidak hanya kesenian, tradisi maupun adat tapi juga wisata religi selain tempat-tempat keramat.
” Muludan ini potensial sebagai destinasi wisata religius tidak hanya memiliki aspek budaya tapi juga nilai-nilai meningkatkan keislaman melalui penyambutan kelahiran nabi Muhammad SAW.” Ungkapnya

Kasidi menambahkan tradisi maulid nabi memiliki daya tarik tersendiri karena Kental dengan Pengaruh kerajaan Islam Cirebon dalam penyebaran agama Islam dan sudah berlangsung lama tentunya memiliki histori tersendiri bagi masyarakat Dayeuhluhur.

Oleh karena itu Disporapar sesuai dengan kewenangannya yakni mempromosikan potensi wisata, agar tradisi Muludan tidak hanya menjadi even lokal tapi juga even kecamatan bahkan kabupaten seperti halnya tradisi Sidekah Kupat dijadikan festival anggaran berkolaborasi tidak hanya dari swadaya masyarakat tapi juga dari pemerintah desa dan pemkab Cilacap (Disporapar).

” Akan Kami Kembangkan, Sehingga penyelenggaraannya bisa lebih menarik, meriah, lebih besar bisa mendatangkan wisatawan dan akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.”pungkasnya. (Lim)

Beri komentar :
Share Yuk !