Takut DNA-nya di Curi, Macron Ogah Tes PCR di Prancis

PARIS – Ketika berada di Rusia untuk bertemu Presiden Vladimir Putin, Presiden Prancis Emmanuel Macron menolak tes Covid-19. Penolakan itu bukan tanpa sebab, pasalnya menurut sumber yang ikut dalam rombongan Macron menjelaskan, penolakan bertujuan mencegah Rusia mencuri DNA Macron.

Sebab itulah, Macron harus menjaga jarak saat berbincang dengan Putin selama pembicaraan berlangsung. Pengamat dikejutkan dengan gambar Macron dan Putin yang duduk berseberangan pada sebuah meja sepanjang empat meter (7/2).

Beberapa diplomat mengatakan, mungkin ada pesan diplomatik yang harus disampaikan Putin. Macron diberikan dua pilihan oleh dua sumber kesehatan dari Prancis: Menjalani tes PCR atau memilih mematuhi protokol kesehatan dengan jaga jarak yang lebih ketat. Meski demikian, Macron memilih menolak tes PCR dan memilih untuk jaga jarak.

“Kami sangat paham bahwa itu artinya tak ada jabat tangan dan (duduk di) meja panjang. Tapi kami tak bisa menerima (jika) mereka mendapatkan DNA presiden (Macron),” kata salah satu sumber yang mengatkan kepada Rueters. Sumber kedua memastikan bahwa Macron lebih memilih untuk tes PCR saat masih di Prancis dan tes antigen oleh dokter pribadinya saat tiba di Rusia.

“Pihak Rusia memberi tahu kami bahwa Putin perlu dijaga dalam batas kesehatan yang ketat,” kata sumber tersebut. Pada Kamis (10/2)

Tiga hari setelah bertemu Macron, pemimpin Rusia itu menerima Presiden Kazakhtan Kassym-Jomart Tokayev. Keduanya berjabat tangan dan duduk berdekatan dan hanya terpisah oleh meja kopi kecil. (*)

Beri komentar :
Share Yuk !