Divaksin, Ma’ruf Amin Tak Rasakan Efek

JAKARTA – Wakil Presiden Ma’ruf Amin menerima suntikan vaksin COVID-19 buatan Sinovac pada Rabu (17/2). Proses penyuntikan dilakukan di rumah dinas Wapres di Jakarta.

Sebelumnya, penyuntikan vaksin COVID-19 kepada Ma’ruf Amin menunggu rekomendasi dari Tim Dokter Kepresidenan. Mengingat kondisi kesehatan Wapres yang memiliki riwayat komorbit. “Benar Wapres divaksin pukul 08.30 WIB di rumah dinas,” kata Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi di Jakarta, Rabu (17/2).

Seperti diketahui, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin Sinovac terhadap kelompok masyarakat berusia di atas 60 tahun.

Izin tersebut diterbitkan BPOM pada 5 Februari 2021 lalu. Penyuntikan bagi setiap orang sebanyak dua dosis. Masing-masing dosis diberikan dengan selang waktu 28 hari.

Berdasarkan hasil uji klinis di China, dari 400 orang lansia yang diberi suntikan vaksin Coronavac, memiliki tingkat kekebalan tubuh hingga 97,96 persen usai injeksi kedua.

Usai divaksin, Ma’ruf mengatakan dirinya tidak merasakan efek pada tubuhnya usai mendapatkan suntikan. Dia mengajak masyarakat kelompok lansia dan rentan mau melaksanakan vaksinasi COVID-19. Tujuannya, agar kekebalan kelompok di Indonesia dapat terwujud.

“Saya ajak semua yang sebangsa dengan saya, serumpun dengan saya, yang usianya sudah cukup lanjut. Saya ini di atas 70 tahun. Saya kira vaksin ini memberikan efek. Ternyata vaksin ini Insya Allah tidak menimbulkan efek apa-apa,” ujar Ma’ruf.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan yang dilakukan Wapres Ma’ruf Amin merupakan contoh baik bagi kelompok lanjut usia (lansia) yang mau disuntik vaksin COVID-19.

“Wapres memberikan contoh sangat baik kepada para lansia di Indonesia. Mudah-mudahan bisa diikuti oleh para senior lainnya di Indonesia,” kata Budi di Jakarta, Rabu (17/2).

Dia menyampaikan terima kasih karena Ma’ruf Amin berkenan disuntik vaksin COVID-19 buatan Sinovac, China. Menurutnya, dengan memberikan vaksin kepada kelompok lansia dapat mengejar target pembentukan kekebalan kelompok atau herd immunity di Indonesia.

“Karena vaksinasi ini bukan hanya untuk melindungi diri sendiri. Tetapi melindungi juga keluarga , tetangga , seluruh rakyat Indonesia dan umat manusia di dunia,” imbuhnya.

Hal senada disampaikan Ketua Satgas COVID19 Doni Monardo. Dia mengatakan vaksinasi kepada kelompok lansia merupakan salah satu program strategis dalam penanganan pandemi COVID-19.

Menurut Doni, lansia merupakan kelompok rentan terinfeksi COVID-19 setelah kelompok tenaga kesehatan. “Karena itu, memberikan vaksin kepada lansia telah memberikan perlindungan kesehatan kepada kelompok lansia. Wapres adalah salah satu kelompok lansia di atas 70 tahun,” papar Doni.(rh/fin)

Satgascovid19 #Ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Beri komentar :
Share Yuk !