Gegara Berisik, 16 Murid Kelas 3 SD Dihukum Guru Makan Sampah

BUTON- Hanya karena berisik di kelas, seorang guru berinisial MW menghukum 16 siswa kelas 3 SD untuk makan sampah. Peristiwa tak mausiawi tersebut terjadi di SDN 50 Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (21/1/2022). Salah satu murid, mengalami bentol-bentol di wajah akibat hukuman itu.

Salah satu keluarga dari murid yang mendapat hukuman, Prischa Leda, menceritakan kronologi peristiwa tersebut. Menurutnya, saat itu siswa kelas 3 SD sedang mempersiapkan kejutan ulang tahun untuk wali kelasnya. Suasana kelas menjadi ramai. Suara anak-ana yang berisik rupanya terdengar hingga ke ruang kelas 4 yang bersebelahan. MW yang sedang mengajarpun merasa terganggu.

MW lalu mendatangi kelas 3 dan menyuruh murid-murid tersebut diam. Mereka sempat menurut namun hanya sesaat.

“Namanya juga anak-anak, apalagi mau kasih kejutan gurunya. Tidak lama mereka kembali ribut,” kata Prischa dilansir JPNN.com, Rabu (26/1/2022).

Merasa perintahnya diabaikan, MW kembali lagi dan marah. MW masuk ke kelas tiga dan menutup pintu. Selanjutnya, MW memanggil seorang murid untuk mengambil bungkusan bekas di tempat sampah.

“Langsung disuap siswa itu. Begitu juga siswa yang lain disuruh berdiri semua dan disuapkan sampah. Hanya satu orang yang tidak, karena saat itu dia sedang makan nasi di kelas,” ujar Prischa.

DS salah satu murid yang dihukum, mengalami bentol-bentol di wajahnya dan trauma. Keluarga DS yang merasa tidak terima akhirnya membuat laporan polisi di Polres Buton.

Kasat Reskrim Polres Buton AKP Aslim mengaku pihaknya telah menerima laporan itu. Polres juga sudah meminta keterangan dari DS maupun bapaknya.

“Kami akan lakukan dulu pendalaman terhadap kasus itu untuk menentukan tindak pidana apa yang akan dikenakan kepada pelaku,” ucap Aslim.

Pihak sekolah dikabarkan sudah berusaha melakukan mediasi dengan memanggil para orang tua murid dan mempertemukannya dengan guru MW. Namun, mediasi menemui jalan buntu, karena beberapa orang tua merasa keberatan anaknya diperlakukan tak manusiawi oleh oknum guru tersebut. (*)

Beri komentar :
Share Yuk !