Gempa Malang, 8 Meninggal

JAKARTA – Kabupaten Malang, Jawa Timur diguncang gempa dengan magnitudo 6,1. Akibatnya delapan orang meninggal dunia dan ribuan rumah rusak.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan gempa berkekuatan M 6,1 di Malang mengakibatkan 8 orang meninggal dan 39 orang luka-luka.

“Sampai hari ini terdata korban jiwa yang meninggal dunia ada 8 orang meninggal dunia di Jawa Timur dampak dari gempa bumi ini, 5 orang meninggal dunia di Lumajang, 3 orang meninggal dunia di Malang, jadi ini data yang kami dapatkan secara detilnya,” ungkapnya saat konferensi pers yang disiarkan secara live di YouTube BNPB, Minggu (11/4).

Tidak hanya itu, gempa juga mengakibatkan 39 orang mengalami luka ringan hingga berat. Bahkan ribuan rumah dan ratusan fasilitas umum rusak.

“Dampak korban jiwa dan kerusakan 39 orang luka-luka, luka ringan, luka sedang, dan luka berat, kemudian juga beberapa rumah rusak jadi kalau kita lihat 642 unit rumah rusak berat, 845 unit rumah rusak sedang, dan seribu lebih (1.361) rumah rusak ringan, dan 179 unit fasilitas umum rusak, jadi lumayan berdampak pada fasilitas umum,” ucapnya.

Dikatakannya, dua wilayah mengalami dampak yang cukup besar. Dua wilayah tersebut adalah Kabupaten Malang dan Blitar. Sementara itu, ada 6 kabupaten lainnya yang mengalami dampak dengan skala sedang.

“Beberapa wilayah yang cukup besar mendapatkan dampak yang cukup dirasakan adalah dari Kabupaten Malang dan Blitar, kemudian yang lain dengan skala sedang Kabupaten Kediri, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Jombang, dan Kota Blitar. Sedangkan yang lain hampir seluruh kabupaten kota di Jawa Timur merasakan dampak dari getaran tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan seluruh biaya perawatan korban gempa ditanggung Pemprov Jatim·

“Sekarang kita harus maksimalkan masyarakat bisa terproteksi dan ada yang dirawat di Rumah Sakit (RS) dr Saiful Anwar (RSSA) Malang. Karena rumah sakit ini milik Pemprov Jatim, maka semua biaya akan ditanggung Pemprov,” tegasnya, Minggu (11/4).

Disebutkannya, jumlah rumah yang rusak terbanyak di Lumajang, yakni 507 rumah. Selain itu, juga ada beberapa rumah sakit dan puskesmas yang mengalami kerusakan Seperti RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar serta Puskesmas Turen yang terdampak cukup berat.

“Kami menyampaikan duka yang mendalam kepada keluarga korban meninggal,” tuturnya.(gw/fin)

Beri komentar :
Share Yuk !