Kaderisasi & Team Building Tempa Jiwa Ksatria Pekerja Kilang Cilacap

YOGYAKARTA – Serikat Pekerja Pertamina Patra Wijayakusuma (SPP PWK) Cilacap menggelar pelatihan organisasi dalam rangka kaderisasi pengurus di D’Kaliurang Resort, Yogyakarta, Jumat- Minggu (2- 4/12/2022). Kegiatan bertema SPP PWK Ksatria (Kritis, Solid, Akuntabel, Tangguh, Rasional, Intelektual, Amanah) ini melibatkan 140 peserta perwakilan seluruh konstituen Serikat Pekerja Pertamina di Indonesia.

Selama 2 hari peserta mendapatkan materi tentang Study Case Hubungan Industrial dan Advokasi, Wawasan Kebangsaan, Hubungan Industrial Perjuangan & Pergerakan Serikat Pekerja, Sejarah Perkembangan Serikat Pekerja, serta Insight Session dan Sharing Session.

Dewan Penasehat Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB), Abdul Halim yang memaparkan Study Case Hubungan Industrial menyampaikan Undang-undang (UU) ketenagakerjaan, seperti perselisihan hubungan industrial beserta alur penyelesaian sesuai UU 2/2004. “Masalah terjadi saat harapan tidak sesuai kenyataan, sehingga berpotensi menjadi perselisihan,” ujarnya.

Selanjutnya Kabid Hubungan Industrial & Jamsostek Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Kabupaten Cilacap, Mustika Permanasari menjelaskan posisi pemerintah dalam hubungan industrial. “Posisi pemerintah berada di antara hak dan kewajiban antara perusahaan dan buruh atau serikat pekerja,” ujarnya.

Terkait Pergerakan dan Perjuangan Serikat Pekerja berikut Sejarah Perkembangannya, dibedah oleh Kabid Hubungan Industrial FSPPB, Kriswati Ningsih. “Dengan lahirnya PT Pertamina (Persero) melalui Peraturan Pemerintah Nomor 31/2003 tentang Pengalihan Pertamina menjadi Perusahaan Perseroan, maka dibentuklah Serikat Pekerja Pertamina,” jelasnya.

Dikatakan, melalui Peraturan Menteri (Permen) Tenaga Kerja RI Nomor 3/1993, pemerintah memberlakukan pendaftaran serikat pekerja mensyaratkan aturan yang memberatkan. “Permen dicabut pada masa reformasi 1998 sehingga bermunculan cikal bakal serikat pekerja,” ujarnya. 

Sedangkan materi Wawasan Kebangsaan disampaikan oleh Komandan Kodim 0703/Cilacap, Letkol (Inf) Andi Afandi.

Sementara itu Presiden FSPPB, Arie Gumilar yang hadir bersama Penasehat FSBB, Ugan Gandar mengingatkan kembali peran pekerja sebagai pekerja pejuang dan pejuang pekerja. “Peran pekerja Pertamina tak luput dari kewajiban menjaga kedaulatan energi dan kelangsungan bisnis perusahaan serta memperjuangkan hak pekerja. Perjuangan ini akan berat jika kita tidak bersatu,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu dilakukan peluncuran buku berjudul Teori & Praktek Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial 2022 karya Abdul Halim, ditandai dengan penyerahan simbolis kepada Presiden Arie Gumilar dan Ketua Umum SPP PWK, Titok Dalimunthe. Kegiatan diakhiri outbound sebagai upaya menguatkan tim (team building) agar peserta mampu berkolaborasi dan menjalankan tugas sesuai peran masing-masing.

Beri komentar :
Share Yuk !