Kongres Nasional IAI Momentum Transformasi, Reformasi dan Regenerasi

BANYUMAS – Terkait agenda Kongres Nasional Ikatan Apoteker Indonesia ( IAI)  yang akan dilaksanakan di Lampung pada 27 – 29 Juni 2022 mendatang, Ketua IAI Banyumas Khafidz Nasrudin, S.Farm., Apt., memberikan tanggapan.  

Menurutnya, pelaksanaan kongres semakin dekat, namun belum ada kandidat jelas siapa pemimpin masa mendatang. Bahkan dinamika organisasi saat ini juga terkesan belum menerapkan prinsip demokrasi yang sesungguhnya.

Sebagai organisasi yang memiliki peran strategis , maka PB IAI perlu dipimipin oleh sosok muda yang enerjik, visioner, mampu berjejaring dan memiliki peran dalam mengembangkan IAI kedepan.

Terkait dengan agenda kongres tersebut, menurut Hafidz kriteria calon pemimpin IAI yang tepat diantaranya,  harus memiliki visi misi yang jelas,  tegas dan memiliki indikator terukur dalam memajukan organisasi.

Peran tersebut juga harus didukung dengat networking yang luas. Kandidat tersebut juga harus pernah  menjabat sebagai pengurus IAI apapun levelnya.

Menurutnya saat ini memang ada beberapa nama yang muncul. Kandidat tersebut yakni  

Pertama Dr Abdurrohim  Apt., M Kes.,  kedua Brigjen Pol Drs Mufti Jusnir, yang berlatar belakang Polri. Ketiga  Drs Nurul Falah  Edy Pariang  yang juga incumbent  selama dua periode.

Berikutnya ke empat Novendi Rustam Efendi Apt., kandidat  ke lima adalah Lilik Yusuf Indrajaya SE, SSI., Apt., MBA.

Dari sekian banyak kandidat yang muncul menurutnya Lilik Yusuf adalah kandidat yang memiliki kriteria diatas.  Sosok Lilik dinilai memiliki kapasitas yang mumpuni. Selain muda, memiliki jaringan kuat, secara keilmuan juga sudah mendapat berbagai penghargaan.

Penghargaan tersebut diantaranya Winner GPP Travel Grant FAPA Scholarship Taiwan. Pharmapreneur Award 2013 STFB Bandung. Rekor Muri dalam Edukasi Pengenalan Obat Kepada Siswa SD Terbanyak Tahun 2019.

Kemudian pengalaman dan kiprah di dunia kefarmassian juga tidak diragukan, diantaranya Dewan Pengawas Rumah Sakit Daerah ( RSUD ) Tegal, Tim Penguji Seleksi Kompetensi Bidang Aspek Praktek dan Perilaku Pengelola kefarmasian CPNS POLRI 2019. Director IVY Medical Hongkong for Indonesia ( 2016-2018) yang bertugas memastikan produk aman sesuai standar internasional.  Nara Sumber Ahli Kementrian Kesehatan RI terkait kefarmasian 2014-hingga saat ini, dan masih banyak lagi pengalaman lainya.

Lilik Yusuf Indrajaya

Hafidz menambahkan, roda organisasi yang berjalan dengan baik juga terdapat regenerasi dan kaderisasi yang tepat. Merupakan dinamika yang sehat apabila kader muda yang kompeten juga berkesempatan untuk memimpin.

Pemimpin muda yang visioner juga dinilai mampu memperkuat peran apoteker.  Sekaligus membawa profesi dan organisasi menjadi lebih baik.  Hal tersebut menjadi pekerjaan rumah tangga yang harus diwujudkan saat memimpin organisasi.

Di IAI sendiri, saat ini belum menganut one man one vote. Hak suara memang menganut keterwakilan, yaitu suara ketua pengurus daerah.

Lebih lanjut Hafidz mengungkapkan apoteker Indonesia harus bertransformasi,  termasuk regenerasi dan reformasi pada hal yang lebih baik.

” Harapannya pemimpin IAI kedepan adalah yang mampu memperjuangkan kesejahteraan anggota, dan mewujudkan apoteker yang dibutuhkan masyarakat, ” terangnya.

Apoteker adalah profesi yang berkompeten dibidang obat obatan. Apalagi obat obatan adalah komoditi khusus, yang bisa digunakan dengan salah atau disalah gunakan.  Apoteker memiliki kompetensi bahwa obat tidak digunakan dengan salah maupun tidak disalah gunakan.

Apoteker yang menjamin pelayanan kefarmasian berjalan dengan baik.Saat ini anggota IAI di seluruh Indonesia sudah lebih dari 100 ribu orang anggota. Apabila tenaga apoteker betul betul bisa mengabdi kepada negeri dan memberikan pelayanan dengan baik, tentu akan sangat membantu masyarakat Indonesia.

Maka saya melihat pelaksanaan kongres nasional yang akan dilaksanakan pada 27-29 Juni 2022 di Lampung, menjadi sangat penting, karena akan memilih ketua umum yang betul betul bisa mendukung praktik apoteker yang bertanggungjawab. Sehingga bisa memberikan kemanfaatan kepada masyarakat, dan memberikan pelayanan kefarmasian dan mendapatkan obat yang sesuai kebutuhan masyarakat. (*)

Beri komentar :
Share Yuk !