Punya Nilai SKB Tertinggi, Pemuda Ini Gagal Lolos CPNS karena Payudaranya Terlalu Besar

JAKARTA–Memiliki nilai yang tinggi rupanya tak cukup menentukan seseorang menjadi pegawai negeri sipil. Bagi pelamar di instansi tertentu memang ada syarat-syarat yang memandang fisik harus sempurna. Seperti yang dialami Dwiki Andoyo. Pemuda ini gagal lolos seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) karena dinilai payudaranya terlalu besar. Pelamar tersebut mencurahkan isi hatinya di media sosial twitter.

Dalam tweetnya, Dwiki Andoyo pemilik akun @dwikiand, mengatakan salah satu penyebab gagalnya saat tes CPNS karena kondisi fisiknya. Sebab untuk posisi yang dilamarnya, fisik menjadi poin penilaian penting dalam posisi yang dilamarnya.

“Diawal tahun ini diberikan pelajaran berharga dari salah satu seleksi pegawai negeri di suatu kementerian. Ternyata dalam menjalankan tugasnya sebagai pegawai negeri diperlukan postur yang sempurna dikarenakan mungkin dapat mempengaruhi performa kita dalam pekerjaan di kantor,” cuitnya dikutip Kamis, 3 Februari 2022 yang juga menyertakan hasil tes seleksi SKB.

Walaupun nilai hasil tes Dwiki tinggi, dia tetap dinyatakan lulus karena gagal saat tes kesehatan umum dan jiwa. Tapi Dwiki belum patah arang, dia mencoba meminta penjelasan lebih detail terkait bagian tubuh yang membuatnya tidak lolos seleksi. Hasil sanggah yang diajukan Dwiki dijawab oleh kementerian tersebut dan menjelaskan salah satu penyebabnya adalah kelainan payudara. Payudara Dwiki dinilai terlalu besar untuk ukuran laki-laki, dan kaki berbentuk X 10 cm.

Terkait peristiwa tersebut, Badan Kepegawaian Negara (BKN) ikut memberi penjelasan. Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerjasama BKN, Satya Pratama mengatakan, kebugaran jasmani bisa menjadi poin penting dalam seleksi CPNS di beberapa instansi. Contohnya yakni Kementerian Pertahanan, Kementerian Hukum dan HAM, serta Badan Keamanan Laut (Bakamla).

“Ketiga instansi tersebut mensyaratkan kebugaran jasmani, termasuk postur tubuh. Hal ini dikarenakan,instansi-instansi ini akan melaksanakan pelatihan dasar yang membutuhkan kebugaran jasmani, termasuk postur tubuh yang mendukung,” kata Satya Pratama, Rabu, 2 Februari 2022.

Satya melanjutkan, di Kemhan ada pelatihan dasar dan program bela negara. Sementara, di Kemenkumham untuk Petugas Lapas ada pelatihan kesamaptaan, dan di Bakamla ada pelatihan dasar militer yang dilaksanakan bekerja sama dengan TNI AL.

“Semuanya dilakukan agar PNS yang direkrut mendapatkan kompetensi dasar untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang melekat di instansi masing-masing,” bebernya.

Mengenai kementerian mana yang Dwiki lamar, Satya mengaku tidak mengetahuinya. (fin)

Beri komentar :
Share Yuk !