Saksi Mata Duga Satu Pelaku Bom di Makassar Adalah Perempuan

Seorang saksi mata di sekitar Gereja Katedral Makassar, Sulsel, menduga salah satu pelaku bom bunuh diri merupakan perempuan. Potongan jari-jarinya putih dan kecil.

Saele, saksi mata di lokasi sekitar Gereja Katedral menduga, satu dari 2 pelaku itu berjenis kelamin perempuan, jika dilihat dari potongan tubuhnya yang tercecer di lokasi kejadian di sekitar Gereja Katedral Makassar.

“Saya tidak bisa memastikan jenis kelamin pelakunya. Akan tetapi, dari potongan tangannya, pergelangan tangannya, dan jari-jarinya itu putih dan kecil, seperti perempuan,” tuturnya dikutip, Minggu (28/3).

“Saya bandingkan dengan tangan laki-laki, seperti tangan saya, itu berbeda,” katanya lagi.

Saele berhenti di lokasi kejadian ketika sedang dalam perjalanan pulang dari pantai dekat Benteng Rotterdam Makassar. Saele berkendara bersama istrinya saat kejadian ledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar. “Kami panik, lalu memutuskan berhenti setelah ada kejadian ledakan itu,” katanya.

Saele mengatakan, dirinya tiba di lokasi ketika ledakan bom baru saja terjadi. “Seandainya motor kami melaju lebih cepat, kemungkinan kami juga terkena ledakan bom. Kami panik karena melihat potongan tubuh berserakan di mana-mana,” ujarnya lagi.

Pihak kepolisian telah mengevakuasi jasad terduga pelaku bom bunuh diri itu. Terduga pelaku bom bunuh itu laki-laki dan perempuan. “Terduga pelaku adalah laki-laki dan masih dalam proses identifikasi untuk mengetahui identitasnya. Ada juga terduga pelaku lainnya berjenis kelamin perempuan. Tapi masih diselidiki identitasnya,” Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Endra Zulpan.

Berdasarkan keterangan Mabes Polri, pelaku ledakan bom itu berjumlah 2 orang yang datang menggunakan sepeda motor matic. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, pelaku bom diduga berjumlah dua orang.

Dia mengatakan, keduanya berboncengan menggunakan sepeda motor matic dengan nomor polisi DD 5984 MD. Saat ini, aparat sedang melakukan identifikasi dari pecahan kendaraan dan potongan tubuh pelaku. Awalnya, dia mengatakan, pelaku yang diduga menggunakan roda dua ini akan memasuki pelataran atau pintu gerbang gereja.

Saat itu, gereja yang berisi jamaah separuh dari kapasitas menyusul protokol kesehatan sudah selesai melakukan misa dan hendak keluar gereja. “Tentunya dari dua orang yang mau masuk dicegah oleh security daripada gereja tersebut dan kemudian terjadilah ledakan itu,” katanya.(jawapos)

Beri komentar :
Share Yuk !