Kompetisi “Basket Mini” Dapat Dorongan Perbasi

PALEMBANG – Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) mendorong dimasifkannya kompetisi ‘basket mini’ diutamakan untuk anak usia dini (5-12 tahun) di masing-masing daerah Tanah Air. Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih di Palembang, Selasa, mengungkapkan, bahwa program tersebut merujuk pada sistem yang dibuat oleh federasi basket dunia atau International Basketball Federation (FIBA) bagi level usia dini.

“Menurut aturan dari FIBA, pertandingan bola basket tersebut hanya boleh untuk anak usia di atas 14 tahun. Sebagai gantinya, anak-anak di bawah usia 14 tahun mengikuti basket mini,” ujar Danny dalam acara “Ngobrol Bareng Perbasi” bersama komunitas pencinta olahraga basket Palembang.

Basket mini tersebut adalah cara untuk memperkenalkan olahraga basket sejak dini, harapannya olahraga tersebut semakin dikenal sehingga nantinya bisa berujung manis bahkan melahirkan prestasi.

Filosofi dari basket mini sendiri merupakan membuat olahraga basket menjadi menyenangkan bagi anak tanpa mengubah substansinya.

Dengan demikian, sekarang masih banyak pelatih dan guru yang mengajarkan pembelajaran basket kepada anak-anak dengan aturan basket standar dewasa. Hal itu membuat anak-anak kesulitan ketika akan mencetak poin saat tinggi ring yang digunakan adalah ukuran standar dewasa (3,05 m).

Untuk mengatasi masalah tersebut permainan basket mini diciptakan, WABC akan membagi dalam tiga kategori yaitu usia: 5-7 tahun, 8-9 tahun dan 10-12 tahun.

“Dari PP Perbasi kami sangat mendorong adanya basket mini, apalagi jika daerah mengadakannya maka setiap peserta akan kami akan beri cuma bola basket. Seumpama peserta ada 1.000 orang, maka akan kami beri 1.000 bola,” ucap Danny.

Dalam kesempatan ini, Sekjen PP Perbasi Nirmala Dewi menambahkan Perbasi saat ini memberitahukan olahraga basket di setiap daerah untuk menempuh peran Indonesia sebagai tuan rumah FIBA Asia Cup pada 2022 dan FIBA World Cup 2023.

Tidak hanya melakukan persiapan dalam infrastruktur dengan membangun stadion berkelas dunia Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno Jakarta, Perbasi pun melakukan roadshow ke daerah-daerah untuk mendorong komunitas pencinta basket agar memanfaatkan momen langka tersebut.

Kata dia, dua ajang bergengsi tersebut dapat dijadikan media bagi para penggiat olahraga basket untuk berprestasi sampai berbisnis. “Saya dapat katakan, ini adalah momen yang paling berharga dalam sejarah basket Indonesia. Jadi jangan mensia-siakan peluang tersebut,” ujar Nirmala.

Bendahara Umum Pengurus Provinsi Perbasi Sumsel Alvin Kennedy mengungkapkan dari pihaknya dalam waktu dekat ini akan melaksanakan konsolidasi dengan kepengurusan di tingkat kabupaten/kota untuk membangkitkan kembali kompetisi.

Karena adanya pandemi COVID-19 sempat terhenti, menurut Alvin sekarang para atlet bersemangat untuk berkompetisi kembali.

“Tahun ini kami mempunyai target supaya ada kompetisi lagi di tingkat kabupaten/kota karena pada 2023 kami akan mengirimkan tim ke Porwil,” ujar ia.

Pengprov Perbasi Sumsel tetap berharap suatu saat bisa meraih medali emas pada Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) ini serta meloloskan beberapa atlet ke Tim Nasional.

Beri komentar :
Share Yuk !