Kendala yang Di Hadapi Guru Saat mengajar Selama Pandemi

Oleh : NUR AZKIAH NAFISSAH
PGSD Universitas Ahmad Dahlan

Guru merupakan profesi atau jabatan yang memerlukan keahlian khusus dalam melakukan tugas utamanya seperti mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa pada anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan menengah. Sehingga, guru merupakan pemegang peran yang sangat penting pada kegiatan belajar mengajar. Guru mengajarkan kita tentang apa yang kita tidak ketahui sebelumnya. Dan sebuah keberhasilan seorang siswa tidak hanya murni karena semangat belajar siswa yang tinggi dan aspek orang tua, tetapi juga karena peran penting seorang guru disana. Guru diminta untuk selalu hadir di kelas dan untuk mendidik, mengajar kita, mengevaluasi kita, mengajarkan kita sopan santun, dan memberi inpirasi-inspirasi agar terciptalah generasi unggul.

Namun, setelah adanya covid-19, guru dan siswa tidak dapat bertemu tatap muka karena virus dan bacteri covid-19 mudah menular sehingga kita diwajibkan untuk sekolah secara online atau disebut daring. Ada banyak kendala yang dialami guru selama pembelajaran daring yaitu guru tidak dapat melakukan belajar mengajar secara tatap muka dan harus melalui daring dan harus menggunakan gadget. Namun, belajar mengajar melalui daring tidaklah mudah. Siswa merasa bosan dan jenuh, terlebih lagi jika guru memberikan tugas yang banyak dan menumpuk. Siswa juga biasanya terkendala signal, sehingga membuat guru kesusahan untuk menjelaskan.

Menjelaskan kepada siswa melalui daring saja sudah susah karena siswa sulit menangkap materi yang di sampaikan oleh guru apalagi siswa yang terkendala signal, terlebih lagi siswa yang tidak mempunyai smartphone atau gadget. Guru harus susah payah mendatangi rumah siswa tersebut agar siswa dapat belajar seperti siswa lainnya.

Kemudian guru kurang berinteraksi kepada siswa ketika pembelajaran daring, sehingga guru kurang memahami siswa yang sudah mengerti tentang materi dan siswa yang belum mengerti tentang materi. Penyerapan materi pelajaran sangat minimalis, sehingga menyebabkan penilaian yang dilakukan oleh guru berupa Penilaian Harian (PH), Penilaian Tengah Semester (PTS), Penilaian Akhir Semester (PAS) termasuk Ujian Sekolah (US) kurang memenuhi dan memuaskan. Kemudian, sebagai seorang guru harus mencari solusi dari permasalahan-permasalahan pembelajaran daring yang dihadapi.

Penulis pernah mewawancarai guru tentang bagaimana kendala yang dihadapi seorang guru dan bagaimana solusinya. Kendala yang terjadi tidak berbeda jauh dengan kendala yang sudah penulis sebutkan.

Seperti signal, siswa kurang memahami materi, guru kesusahan mencari solusi, dan hasil penilaian-penilaian guru terhadap siswa kurang memuaskan. Menurut narasumber solusi dari permasalahan tersebut yaitu “dengan cara guru memberi tugas untuk siswa dengan dibantu oleh orang tua supaya membuat video dan mengirimkan vidio anak yang sedang melakukan praktek, kemudian di kumpulkan ke guru.

Kemudian sekolah mengadakan proses pembelajaran dengan tatap muka seacara bergantian. Sampai saat ini cara yang paling efektif hanya cara tersebut, karena di desa jemur ini terdapat tempat yang tidak terdapat sinyal sama sekali, sehingga sulit untuk melakukan pembelajaran daring”.

Sebagai calon seorang guru, menurut penulis solusi dari permasalahan tersebut yaitu lokasi yang sulit terjangkau jaringan internet untuk sementara pindah lokasi yang terjangkau jaringan internet. Apabila minimalis quota internet, dapat diatasi bergabung dengan temannya yang punya WIFI di rumah, maksimum 3 siswa dan mematuhi protokol kesehatan cegah Covid-19. Kemudian, digunakan media pembelajaran daring yang variatif sehingga siswa tidak jenuh.

Apabila menggunakan media daring yang bisa live misalnya zoom meeting, google meet, webinar dan lain-lain agar karakter atau perilaku para murid dapat dipantau. Solusi selanjutnya yaitu materi yang akan disampaikan dalam pembelajaran sebaiknya sehari sebelumnya sudah diberikan kepada siswa untuk dibaca terlebih dahulu. Ketika guru menjelaskan materi para siswa bisa lebih memahami, apabila siswa masih ada kesulitan, siswa dapat bertanya langsung melalui zoom meeting. (*)

Beri komentar :
Share Yuk !