Penerapan Total Quality Management pada Dunia Pendidikan

Penulis : Mochamad Candra Pradita
Mahasiswa Program studi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto

Mungkin kita belum banyak tahu apa itu TQM ? Secara sederhana TQM adalah sebuah sistem untuk memberikan perbaikan secara berkelanjutan. Atau lengkapnya sistem manajemen yang berfokus pada pelanggan atau coustumer focused dengan melibatkan seluruh karyawan dalam melakukan perbaikan berkesinambungan. Nah setelah mengetahui makna dari TQM, pasti sobat semua sudah pada tahu bahwasannya TQM digunakan oleh perusahaan dalam bisnisnya. Bahkan, dengan TQM ini perusahaan bisa terus melakukan perbaikan dan meningkatkan mutu dalam pelayanan terhadap konsumennya. Poin yang menarik adalah TQM bisa membuat suatu perusahaan terus berjalan dan berkembang dengan selalu melakukan perbaikan pastinya. Sekarang kita banyak bertanya, apakah benar TQM bisa melakukan perbaikan secara terus menerus? Lalu apakah TQM ini bisa digunakan diluar bidang perusahaan? Apakah didunia pendidikan TQM masih bisa digunakan? Dampak apa saja sih yang akan dirasakan apabila menggunakan TQM ini didunia pendidikan? Sangatlah menarik apabila kita bahas bersama.

Mutu pendidikan sering sekali menjadi bahasan umum atau asumsi seahari-hari bagi masyarakat. Bagaimana tidak, setiap hari hampir ada berita mengenai permasalahan mutu pendidikan di Indonesia. Bahkan kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Hal ini dibuktikan dengan data Unesco (2000), tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per-kepala. Data tersebut menunjukkan bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999). Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada di urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Data yang dilaporkan oleh The World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia. Dari data tersebut , sudah saatnya Indonesia untuk membuat rancangan atau sistem pendidikan yang bermutu.

Salah satunya dengan menggunakan Total Quality Manajemen. Kenapa harus dengan TQM ? karena dengan menggunakan TQM kita bisa mengontrol dan selalu memperbaiki serta meningkatkan mutu pendidikan secara berkesinambungan. Karena TQM berfokus pada pelanggan yang dimana didunia pendidikan pelanggan adalah siswa, mahasiswa, dan pelajar lainnya. Serta terus memperbaiki perusahaannya bersama karyawan secara berkesinambungan. Kalau diibaratkan dengan dunia pendidikan seperti guru, dosen, atau tenaga pengajar lainnya adalah sebagai karyawan yang terus memberikan ilmu dan membenahi karakter anak didiknya. Berikut beberapa factor TQM yang bisa diaplikasikan pada dunia pendidikan :

1.Standar Mutu

Dalam TQM ada yang namanya standar mutu sebagai patokan. Yaitu BS5750 standar mutu Inggris (British Standard) dan ISO9000 (Standard Internasional). Selain dua standar mutu tersebut, ada pedoman lain yang bisa digunakan antara lain Investors in People, The Derming Prize , The Malcolm Baldbridge, The European Award, dan The Citizen’s Charter. Bermacam bentuk mutu tersebut termasuk dalam standar mutu eksternal yang bisa apabila digunakan akan menambah nilai tambah keyakinan untuk menerapkan TQM pada isntitusi pendidikan.

2. Organisasi

Sebuah pendidikan pasti membutuhkan yang namanya organisasi atau istitusi. Di Indonesia sudah menerapkannya dari Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta, SMA/SMK/MA, SMP/MTS, SD/MI, bahkan sampai TK dan Kelompok Bermain. Hal ini sangat menguntungkan bagi dunia pendidikan untuk bisa mencapai target mutu pendidikan yang baik. Di isnstitusi ini juga banyak masyarakat yang berkembang. Baik dari sisi intelektual maupuan lifeskillnya. Disinilah diperlukannya perencanaan jangka panjang dan keterlibatan tenaga pendidik supaya bisa mengarahkan peserta didiknya secara berkesinambungan samapai masa studinya habis.

3. Kepemimpinan

Kepemimpinan menjadi factor yang penting juga dalam penerapan TQM di dunia pendidikan. Pemimpin di institusi haruslah memiliki visi dan bisa menerjemahkan visai tersebut dalam kebijakan atau program kerja yang jelas dan spesifik. Pemimpin tidak bisa sendiri dalam mewujudkan visinya, haruslah dibantu karyawan dimana guru menjadi factor utama juga . Jadi pemimpin harus bisa berbaur dengan tenaga pendidik atau staff karyawan, supaya terjalin hubungan yang baik dan saling keterikatan antara satu dengan lainnya. Pemimpin dalam pendidikan juga harus memperdayakan tenaga pendidiknya serta memberikan wewenang yang luas untuk meningkatkan proses belajar untuk belajar (learning to learn)

4. Sarana dan Prasarana

Penting bagi institusi pendidikan juga memperhatikan sarana dan prasarana yang ada. Karena tersedianya akases fasilitas di institusi pendidikan juga mempengaruhi proses pertumbuhan dari peserta didiknya. Misalkan, Laboratorium sangat dibutuhkan untuk menjadi tempat pembelajaran yang berkaitan dengan eksperimen ataupun penelitian. Contoh lain juga tersedianya ruang belajar yang nyaman bisa membuat peserta didik merasakan kenyamanan dan nikamat belajar pada ruangan tersebut, seperti ruang kelas yang dilengkapi papan tulis, LCD proyektor, computer, dan kipas angin.

5 Strategi dan Perencanaan

Mutu pendidikan tidak terjadi dengan tiba-tiba akan tetapi harus direncanakan dengan matang. TQM memberikan pedoman dalam membuat perencanaan yang sistematis, terstruktur, jelas dan berkesinambungan. Perencanaann yang strategis pula memungkinkan untuk menemukan prioritas-prioritas jangka pendek dan jangka panjang. Di dunia pendidikan juga perlu adanya perencanan semacam itu supaya ada tujuan yang ingin dicapai baik dalam jangka waktu dekat dan lama.

Kesimpulannya, Total Quality Manajemen sangatlah di perlukan dalam dunia pendidikan. Total Quality Manajemen juga mengajarkan pengelolaan mutu terpadu yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. Yang dimana dalam dunia pendidikan pelanggan adalah para pelajar. Baik dari tingkat Kelompok Bermain sampai Perguruan Tinggi. Institusi pendidikan dapat pula membuat atau menerapkan sistem sendiri yang masih mencakup elemen-elemen TQM. Seperti perencanaan strategis, kebijakan mutu, tanggung jawab manajemen, kurikulum yang pas dengan masyarakat disekitar, bimbingan dan penyuluhan, dan pelatihan terhadap tenaga pendidik. Hal tersebut harus segera diterapkan pada institusi pendidikan yang ada di Indoensia agar mutu pendidikan Indonesia bisa lebih baik kedepannya.(*)

Sumber: •Permana , Raden Ahmad . Penerapan Total Quality Managemen dalam Pendidikan https://lpmpbanten.kemdikbud.go.id/archives/504 Diakses pada hari Senin 21 Juni 2021, pukul 10.55 WIB
•Kompasiana.com. Mutu pendidikan di Indonesia. Diakses pada hari Senin 21 Juni 2021, pukul 17.00 WIB

Beri komentar :
Share Yuk !