PURBALINGGA – Seorang pelajar di Desa Candinata, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga meninggal dunia akibat tersebar petir. Peristiwa tersebut terjadi saat korban sedang bermain bersama teman-temannya, Sabtu (30/3/2024) sore.
Kapolsek Kutasari Iptu Heru Riyanto mengatakan korban bernama Firman Wirjatullah (11), jenis kelamin laki-laki, pelajar kelas lima sekolah dasar (SD) warga Desa Candinata, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga..
“Peristiwa terjadi sekira jam 15.30 WIB di jalan setapak area persawahan Dusun Penampang, Desa Candinata, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga,” jelas kapolsek.
Berdasarkan keterangan saksi bernama Arkan (12), sebelum kejadian korban bersama saksi dan empat teman lainnya bermain bersama di area persawahan desa setempat. Kemudian karena cuaca mendung mereka hendak pulang ke rumah. Tiba-tiba petir menyambar pohon kelapa di pinggir jalan.
Menurut saksi, selain mengenai korban, sambaran petir menyebabkan pohon kelapa mengeluarkan asap pada bagian atasnya. Selain itu, pohon pisang di sebelahnya ikut terkena sambaran mengakibatkan pohon roboh.
“Menurut saksi, korban yang saat itu berada di bawah pohon kelapa, langsung tergeletak dengan posisi terlentang kepala menghadap ke atas,” ungkap kapolsek.
Teman-teman korban kemudian berteriak minta tolong hingga ada warga yang datang. Korban yang kondisinya tidak sadar kemudian dibawa pulang oleh saksi bernama Imam ke rumah korban. Selanjutnya korban dibawa ke rumah tenaga kesehatan desa, untuk diperiksa.
Karena kondisinya membutuhkan penanganan intensif, kemudian korban dibawa ke rumah sakit. Saat sampai di rumah sakit dan diperiksa dokter, korban dinyatakan sudah meninggal dunia. Korban kemudian dibawa pulang ke rumahnya.
Polisi dari Polsek Kutasari yang mendapat laporan kejadian kemudian melakukan pemeriksaan di TKP. Pemeriksaan dilakukan bersama Inafis Polres Purbalingga. Selanjutnya bersama dokter dari Puskesmas Kutasari melakukan pemeriksaan jenazah.
“Hasil pemeriksaan dokter terdapat sejumlah luka bakar akibat sengatan petir pada bagian dahi, leher dan dada korban. Selain itu hidung mengeluarkan darah,” ungkap kapolsek.
Kapolsek menambahkan setelah dilakukan pemeriksaan, jenazah korban diserahkan pihak keluarga untuk dimakamkan. Keluarga korban menolak dilakukan autopsi.