Overload, IGD RSUD Goeteng Tutup Sementara


Pasokan Oksigen Menipis

PURBALINGGA – Pasien Covid 19 di Kabupaten Purbalingga terus melonjak. Bahkan warga yang datang ke rumah sakit juga terus bertambah. Akibat daya tampung yang tidak memadai, manajemen RSUD Goeteng akhirnya menutup sementara mulai Selasa (6/7/2021). Penutupan dilakukan karena ruang IGD penuh, bahkan sampai mengantre.

“Alasannya IGD kapasitasnya sudah overload, BOR 100 persen full. Dokternya sudah pada kelelahan, ada yang positif juga,” kata Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga, Hanung Wikantono, Selasa (6/7/2021).

Data Dinas Kesehatan per 6 Juli 2021 menyebut, lima tempat tidur IGD pasien Covid-19 RSUD Goeteng telah terisi penuh. Sementara dari 236 tempat tidur ruang isolasi pasien Covid-19, 150 di antaranya telah terisi (63,56 persen).

Layanan IGD akan kembali dibuka setelah pasien yang mengantre terlayani. Hanung mengatakan antrean rata-rata 11 orang dan angkanya terus bergerak.

“Kita tunggu, kalau sudah sembuh sembuh atau bergejala ringan diisomankan. Nanti yang antre masuk baru buka kembali,” ujarnya yang juga Plt Direktur RSUD Goeteng.

Hanung memilih menutup layanan IGD daripada membuka tenda darurat untuk menampung pasien Covid-19. Pertimbangannya antara lain tenda membutuhkan tenaga dan peralatan medis tambahan yang tak mudah untuk dipenuhi.

Belum lagi fasilitas MCK dan pertimbangan cuaca baru-baru ini yang kerap turun hujan deras. Pertimbangan ini dinilai membuat layanan pasien menjadi tidak manusiawi. “Nanti malah tidak manusiawi,” kata dia.

Peningkatan jumlah pasien juga menuntut menguras pasokan oksigen rumah sakit rujukan pasien Covid-19. Pasokan oksigen terus menipis seiring penambahan pasien.

“Kami rutin berkoordinasi dengan satgas oksigen, nanti pusat mengalokasikan. Karena yang ngatur pusat,” ucapnya. (saw)

Beri komentar :
Share Yuk !