Banjarnegara Siap Jadi Sentra Tanaman Obat

BANJARNEGARA – Kabupaten Banjarnegara siap menjadi sentra tanaman obat untuk kebutuhan lokal maupun nasional. Sebagai peningkat daya tahan tubuh, dan juga untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Banjarnegara.

“Ide kolaborasi RSI Banjarnegara dan Kodim 0704/Banjarnegara ini saya sangat mengapresiasinya. Zaman saya kecil, jatuh cuma dioleh dedaunan obat, dan nyatanya sembuh. Harapannya ini kedepan bisa kita kembangkan secara masif, bukan hanya memenuhinkebutuhan warga Banjarnegara, tetapi juga nasional, kita bisa jadinsentra tanaman obat,” kata Bupati Banjarnegara saat menghadiri peresmian kebun tanaman obat di RS Islam Banjarnegara, Senin (5/10).

Peresmian tersebut merupakan program kerjasama Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara bekerja sama dengan Kodim 0704/Banjarnegara mengembangkan tanaman obat tradisional. Rintisan tersebut merupakan upaya untuk menciptakan ketahanan pangan dan obat-obatan masyarakat di tengah masa pandemi Covid-19.

Kerja sama tersebut melalui program Sehat Tangguh RSI Tradisional Angkatan Darat (Starsiad) ditandai dengan peremian kebun tanaman obat, Senin (5/10), bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-75 TNI. Kebun tanaman obat yang diresmikan berada di halaman belakang RSI Banjarnegara.

Dandim 0704/Banjarnegara Let Kol Arh Sujeidi Faisal mengatakan, Banjarnegara memiliki tanah yang subur dan cocok untuk ditanami berbagai jenis tanaman. Di masa pandemi ini, pihaknya bekerja sama dengan RSI Banjarnegara merintis kebun tanaman obat melalui program Starsiad. “Ini suatu gebrakan di masa pandemi, dengan memanfaatkan lahan untuk ditanami tanaman obat tradisional,” katanya.

Menurutnya, tanaman tersebut memiliki manfaat dan bisa menjadi obat-obatan herbal. Di masa pandemi ini, khasiat tanaman tersebut juga bisa dikonsumsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Direktur RS Islam Banjarnegara dr Agus Ujianto menyatakan, pihaknya berinisiatif mendirikan Litbang tanaman obat serta kebun tanaman obat merupakan upaya untuk mendukung ketahanan pangan dan obat. Upaya tersebut mendapat dukungan dari Kodim Banjarnegara dan Pemkab Banjarnegara. “Harapan kami, masyarakat akan termotivasi untuk menanam tanaman obat di lahan mereka,” jelasnya.

Dikatakan, rintisan kebun tanaman obat berada di dua lokasi, yakni halaman belakang RSI dan di Sipedang, Kecamatan Banjarmangu. Total ada sekitar 400 jenis tanaman yang dibudidayakan dan sudah teridentifikasi mengandung zat-zat yang bisa dijadikan jamu, subtitusi dan fitofarmaka.
“Banyak formulasi yang sudah diteliti di universitas-universitas terkemuka berbagai jenis tanaman untuk obat,” terangnya. (rsib/ook)

Beri komentar :
Share Yuk !