Banjarnegara Surganya Relawan

BANJARNEGARA – Pantas saja jika kini Banjarnegara disebut sebagai kabupaten ‘Surganya Relawan’. Ini bisa dilihat dari banyaknya relawan yang ada di kota dawet ini. Setiap minggu, bahkan setiap hari aktivitas relawan tidak pernah mati, terlebih untuk urusan sosial, kemanusiaan dan kesehatan.

Berbagi sedekah makanan, pakaian, kitab suci, membangun rumah warga, peduli orang lumpuh, pembagian kursi roda dan sebagainya, ada di tempat ini.

Orang pertama yang menyebut Banjarnegara surganya relawan adalah dokter Agus Ujianto, tokoh relawan yang pernah menjadi relawan di Mexico, Afrika dan beberapa negara lain dan dijuluki dokter blusukan. Ia menyatakan tersebut saat diskusi dengan relawan dengan tema Menolong dan Melengkapi, di Rumah Sakit Islam Banjarnegara Minggu (30/8).

“Banjarnegara itu surganya relawan. Mau relawan apa saja ada. Semakin kesini jumlahnya semakin banyak. Ini artinya akan semakin banyak warga yang tertolong.

Hanya saja harapan saya kedepannya, prosedur menolong, dari administrasi, tata laksana hingga menolong sampai paripurna ini dikuasai oleh relawan. Maka perlu adanya sekolah relawan,” kata Agus yang juga direktur RS Islam Banjarnegara.

Digagas Pembentukan Sekolah Relawan

Dalam keaempatan tersebut, para relawan mendeklarasikan kesiapan untuk membentuk, mengelola, terwujudnya sekolah relawan di Banjarnegara. Masing masing relawan sadar betapa pentingnya sekolah itu.

Musngadi salah satu tokoh relawan Banjarnegara menyatakan sekolah relawan sangat penting dan ini sebagai bekal bagi relawan yang bergerak pada kegiatan sosial untuk pendampingan yatim piatu dan dhuafa, terlebih untuk orang sakit.

“Sekolah relawan nanti harapannya menggandeng beberapa instansi terkait yang ada di Banjarnegara. Misalnya rumah sakit, dinas sosial, dinas kependudukan, dinkes, csr perusahaan dan lainnya,” kata Kang Mus.

Selain itu, dengan adanya sekolah relawan ini harapannya agar para relawan sosial bisa tahu dan paham akan prosedur penanganan pasien atau target. “Banyak target yang dibantu itu tidak punya administrasi kependudukan, tidak punya kartu jaminan kesehatan BPJS, KIS dan sebagainya.

Kalau relawan paham alur, prosedur dan lainnya maka akan semakin mudah dalam menolongnya. Saat ini masih banyak relawan yang butuh ilmu tersebut,” sebutnya.

Sementara, Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial dan Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial PPPA Kabupaten Banjarnegara Sri Winarni dalam kesempatan tersebut juga mengapreaiasi kinerja relawan selama ini, yang sangat membantu tugas dinas sosial. Tak hanya itu, pihaknya juga siap untuk menjadi jembatan terwujudnya sekolah relawan.

“Relawan di Banjarnegara itu di setiap lini ada, di tengah masyarakat, maupun di instansi, dinas, puskesmas dan lainnya. Nah kalau ada sekolah relawan, kami siap membantu menjembatani adanya kegiatan tersebut, semoga kedepan semakin terwujud sekolah tersebut, dengan satu tujuan menolong warga Banjarnegara,” katanya. (rsib/ook)

Beri komentar :
Share Yuk !