Belajar di Pondok Pesantren Tak Harus Kena Penyakit Kulit ‘Gudig’

BANJARNEGARA – Belajar di Pondok Pesantren belum afdol rasanya bisa belum terkena “gudig”.

Hal itu sudah menjadi pandangan umum masyarakat. Penyakit kulit yang disebutu gudig itu seolah-olah menjadi hal yang wajar bagi peserta didik yang mondok di pesantren.

Namun pendapat berbeda disampaikan dokter spesialis kulit RSI Banjarnegara Jawa Tengah, dr Indranila Kurniasari SpKK.

Indranila mengatakan, bisa saja menghindari penyakit “gudig” atau scabies walaupun tinggal di pondok pesantren.

Dokter cantik ini mencoba menjelaskan tentang apa sebenarnya penyakit kulit scabies itu. Menurutnya, scabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan kutu bernama Sarcoptes scabiei.

Gatal yang luar biasa dan biasanya terjadi di malam malam hari, merupakan keluhan yang khas dari penyakit ini. Apalagi jika kutunya sudah menyebar, gatalnya bisa sepanjang waktu.

Kulitpun akan tampak kemerahan bahkan bisa keluar nanah. Bagian yang memiliki kulit epidermis yang paling tipis biasanya yang paling banyak diserang. Misalnya saja selangkangan, sela sela jari tangan, sela sela jari kaki, leher, dan juga bisa menyebar ke seluruh tubuh.

“Kutu ini beraktivitas di dalam epidermis kulit malam hari, sehingga sering terasa gatal di malam hari,” tandasnya.

Dia menambahkan, kutu ini juga bertelur dan membuat lubang seperti rongga di dalam lapisan kulit.

Indranila yakin, jika seluruh yang ada di pondok pesantren benar-benar menerapkan hidup bersih dan sehat maka warganya bisa terbebas dari kutu ini.

“Kutu ini biasanya menempel di gorden, bantal, kasur dan pakaian,” bebernya.

Tips dari dokter RSI Banjarnegara ini, agar terhindar dari si scabies adalah Mandi dua kali sehari, jangan bertukar sabun batang, handuk, pakaian dan lainnya.

“Sebaiknya kasur sebaiknya dijemur seminggu sekali. InsyaAllah terhindar dari penyakit ini,” sebutnya.

Dia melanjutkan, edukasi mengenai kemungkinan adanya penyakit di pondok pesantren dan pencegah-pencegahannya kepada santri juga menjadi hal yang penting.

Setelah itu, ada edukasi kepada adik kelas yang baru masuk oleh kakak-kelasnya, edukasi seperti maraton.

Untuk pengobatan menurutnya, banyak obat-obatan yang bisa digunakan untuk mengobatinya. Termasuk membasmi kutu atau tungau tersebut. (*)

Beri komentar :
Share Yuk !