dr Supriyo SpTHT KL: Meski Tuli Jangan Asal Gunakan Alat Bantu Dengar

BANJARNEGARA – Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Kepala dan Leher (Sp THT KL) Rumah Sakit Islam Banjarnegara (RSI) dr Supriyo SpTHT KL meminta masyarakat tidak asal menggunakan alat bantu dengar jika ada keluhan tuli.

Supriyo membandingkan jika alat bantu dengar berbeda dengan filosofi kacamata. Jika kacamata digunakan terus menerus akan semakin baik.

Berbeda dengan alat bantu dengar, alat ini digunakan hanya saat dibutuhkan saja, fungsinya untuk membantu komunikasi.

“Filosofinya alat bantu dengar dengan kacamata itu beda. Kalau kacamata semakin sering dipakai akan semakin baik. Kalau alat bantu dengar tidak seperti itu, alat ini hanya digunakan saat dibutuhkan untuk membantu komunikasi saja,” kata Supriyo, Selasa 15 Februari 2022.

Supriyo menambahkan, jika kacamata digunakan oleh mata dan kiri akan semakin bagus waluoun yang rusak hanya satu.

Sedangkan untuk telinga, jika rusaknya satu cukup hanya satu saja yang menggunakannya, tudak perlu dua duanya menggunakannya.

Persoalan tuli, jika tuli bawaan lahir maka sulit untuk disembuhkan.

Ada kemungkinan dikarenakan adanya kerusakan pada bagian bagian telinga, dimana bisa rusak saat dalam kandungan, yang disebabkan oleh virus, asupan gizi yang kurang saat ibu hamil.

“Kalau tuli bawaan lahir atau kongenital susah sembuhnya. Solusinya sekolah di sekolah luar biasa agar mampu berkomunikasi dengan baik. Dengan komunikasi non verbal,” terangnya.

Ia juga mengharapkan masyarakat meminimalisir penggunaan headset yang terus terusan, bekerja dengan kebisingan, karena hal ini bisa memicu rusaknya alat pendengaran. (*)

Beri komentar :
Share Yuk !