BANJARNEGARA – Generasi muda rentan mengalami gangguan mental. Oleh karena itu, generasi muda diminta lebih peduli pada kesehatan jiwa dan lingkungan sosialnya.
Ketua Ikatan Psikolog klinis Indonesia Wilayah Jawa Tengah mengatakan, generasi muda rentan mengalami gangguan mental. Masa transisi dalam pencarian jati diri, perkembangan zaman dan perubahan kehidupan sosial menjadi beberapa faktor yang memicu terjadinya permasalahan kesehatan jiwa yang dialami anak muda.
Dia berharap generasi muda mau terbuka dan bercerita kepada orang yang dipercaya, baik orang tua maupun sahabatnya ketika menghadapi masalah. Jika masalah dipendam dan tidak diungkapkan, dikhawatirkan bisa menyebabkan depresi.
“Jika permasalahan tidak bisa diselesaikan sendiri, maka kami menyarankan untuk menemui psikolog,” kata dia di sela-sela peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2021 oleh Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia Wilayah Jawa Tengah. Puncak peringatan dilakukan dengan Nonton Bareng dan Stabilisasi Emosi Bareng di Surya Yudha Cinema, Banjarnegara, Minggu (24/10).
Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kepekaan generasi muda untuk lebih peduli pada kesehatan jiwa diri sendiri dan lingkungan sosialnya.
Dikatakan, kesehatan jiwa merupakan sesuatu yang sangat penting. Salah satu tanda jiwa yang sehat adalah rasa bahagia. Apabila fisik sehat tetapi mental tidak maka akan merasakan ketidaknyamanan dan jauh dari perasaan bahagia.
Plh Bupati Banjarnegara Syamsudin mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini. Menurut dia, kegiatan ini bisa memantik semangat generasi muda dalam menjaga kesehatan jiwa atau mentalnya untuk menjadi pribadi yang tangguh di masa mendatang. “Menjadi pribadi yang tangguh memang tidak mudah dan membutuhkan proses. Tetapi dengan semangat serta perjuangan untuk menjadi pribadi yang lebih baik maka hal tersebut tidak mustahil untuk diwujudkan,” tuturnya
Syamsudin juga berpesan agar generasi muda untuk bisa menerapkan ilmu yang diperoleh dari kegiatan ini. (drn)
