Kemenag dan RSI Banjarnegara Kolaborasi Ciptakan Tabung Pembasmi Virus Covid 19

BANJARNEGARA – Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Banjarnegara kolaborasi dengan RS Islam Banjarnegara menciptakan tabung pembasmi virus covid 19. Alat berbentuk tabung yang terbuat dari material paralon ini disiapkan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus tersebut di kalangan pelajar saat pembelajaran tatap muka (PTM).

Kepala Kantor Kemenag Banjarnegara Agus Suryo S dalam keterangannya, Kamis (14/10/2021) menyatakan, pihaknya merasa bertanggung jawab terhadap ribuan pelajar di bawah institusinya. Pembuatan alat tersebut sebagai persiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka yang akan dimulai di Banjarnegara. “Anak anak jumlahnya ribuan, kami memiliki tanggung jawab atas itu, terlebih di daerah lain terjadi lonjakan kasus pada pelajar,” kata Agus Suryo.

Secara teknis, tabung pembasmi virus ini berbentuk tabung terbuat dari bahan sederhana yaitu pipa paralon atau pipa pvc. Pipa panjang satu meter dibuat berdiri, di bagian bawahnya terdapat sambungan paralon yang ukurannya lebih besar. Masing masing fungsi paralon tersebut, paralon bagian atas sebagai tempat lampu ultraviolet, sedangkan bagian bawah sebagai tempat blower yang berfungsi menyedot udara dari luar.

“Cara kerja alat ini, udara bebas disedot oleh blower yang ada di bagian bawah, kemudian di dalam tabung tersebut ada lampu ultraviolet yang berfungsi membunuh kuman, dan virus. Secara otomatis udara yang keluar sudah bersih,” kata Suryo.

Untuk ruangan ukuran 4×4 meter, cukup satu alat saja, dan dari percobaannya untuk membersihkan ruangan tersebut membutuhkan waktu satu jam, dengan menggunakan daya listrik, 20 watt saja. Tabung tersebut diletakan di salah satu pojok.

Rencananya alat ini akan didistribusikan ke seluruh sekolah di bawah Kemenag Banjarnegara, dan setiap ruangan yang akan digunakan pembelajaran akan ditempatkan satu alat tersebut. “Alat ini akan kami produksi untuk didistribusikan ke sekolah sekolah, ruangan yang digunakan pembelajaran kita kasih. Kami berharap ikhtiar ini dapat membebaskan anak anak kita dari virus dan bakteri di ruang ruang pembelajaran. Pembelajaran semakin efektif, dan anak anak nyaman dalam belajar,” kata Suryo.

Sementara, Direktur RS Islam Banjarnegara dr Agus Ujianto yang juga Ketua IDI Banjarnegara mendukung penuh upaya Kemenag dalam melakukan terobosan kesehatan untuk siswa siswanya. Langkah tersebut merupakan upaya pencegahan, hal ini jauh lebih baik daripda harus mengobati. “Dengan meningkatnya derajat kesehatan di masyarakat, maka ini akan semakin baik. Pencegahan lebih baik daripada mengobati. Saya kira langkah ini akan diikuti oleh kemenag kabupaten lain, tujuannya kesehatan pelajar,” kata Agus.

Sedangkan Laeli M Siswi MTS N 2 Banjarnegara mengaku jauh lebih nyaman saat melakukan pembelajaran tatap muka dengan adanya alt tang terpsang di ruangannya tersebut. “Kalau dulu was was kalau tidak aman, sekarang jauh lebih nyaman dengan adanya alat ini, udara di ruangan juga lebih segar,” katanya. (Nugroho)

Beri komentar :
Share Yuk !