Kenali Penyebab Bau Badan dan Cara Menguranginya, Ini Penjelasan dari Dokter RSI Banjarnegara

BANJARNEGARA – Acap kali muncul bau badan tak sedap. Kenali penyebab bau badan dan cara menguranginya. Nah dokter Hening Widiawati, dokter RSI Banjarnegara Jawa Tengah ini menjelaskan tentang bau badan, mari simak penjelasan dokter alumnus Fakultas Kedokteran Unissula ini.

“Bau badan disebabkan ketika keringat yang dihasilkan oleh kelenjar apokrin dipecah oleh bakteri yang hidup di permukaan kulit. Keringat apokrin mengandung protein dan lipid yang disukai bakteri,” katanya.

Hasil akhir dari proses ini adalah senyawa limbah berupa sulfida, asam propionat dan asam isoverat. Masing-masing ditemukan pada berbagai tingkat keringat, dan masing-masing memiliki bau berbeda yang paling sering kita kaitkan dengan bau badan.

Senyawa belerang – cenderung memiliki bau yang mirip dengan bau telur busuk.

Asam Proiponic – mengeluarkan bau yang sebanding dengan cuka.

Asam isoverat – sering dibandingkan dengan aroma keju tua.

BACA JUGA : Permen Merupakan Racun Manis yang Membuat Anak Kegemukan dan Merusak Bagian Dalamnya

“Selain interaksi antara keringat dan bakteri, faktor lain penyebab bau badan berasal dari dalam tubuh. Misalnya, sebagian besar dari apa yang dimakan. Makanan mengandung berbagai jenis senyawa. Makanan tertentu cenderung mengandung sulfida dalam jumlah tinggi yang diserap ke dalam tubuh saat makanan dicerna. Sulfida ini menemukan jalan keluar dari tubuh melalui lubang seperti lubang di kulit, dan melalui mulut,” katanya.

Penyebab Umum Bau Badan

“Seperti yang kita ketahui, keringat dan makanan adalah alasan utama yang menyebabkan kita bau. Namun, sejauh mana pengaruhnya terhadap bau badan bisa sangat berbeda dari orang ke orang. Faktor lain dapat mencakup kondisi medis tertentu juga,” jelasnya.

Biologis & Genetik

Etnis, orang-orang keturunan Asia Timur secara alami memiliki kelenjar keringat apokrin lebih sedikit daripada etnis lain, dan dengan demikian mengalami lebih sedikit masalah dengan bau badan. Jelas, jika ada lebih sedikit keringat apokrin yang diproduksi, ada lebih sedikit bahan bagi bakteri untuk terurai menjadi senyawa bau.

Perubahan hormon, fluktuasi kadar hormon dapat memengaruhi seberapa banyak seseorang berkeringat. Wanita yang mengalami menopause sering mengalami hot flashes yang pada gilirannya menyebabkan mereka berkeringat lebih banyak.

Obat-obatan

Efek samping yang umum dari banyak obat dan obat bebas adalah peningkatan keringat. Ini paling sering terjadi pada obat antidepresan, antipsikotik, dan pereda nyeri.

Stres & Kecemasan

Ketika seseorang dalam kondisi stres, respons alami tubuh adalah meningkatkan keringat. Alasan ini diduga terkait dengan respons lari atau lawan. Yang lain berteori bahwa karena keringat mengandung feromon, itu digunakan sebagai cara untuk memberi sinyal tanda bahaya atau kesusahan kepada orang lain di dekatnya.

Kondisi medis

Sakit dan penyakit dapat mengubah bau badan seseorang. Penyakit kudis dapat menyebabkan tubuh berbau seperti daging busuk.

BACA JUGA : Anak Anda Alami Obesitas? Ini Diet dan Nutrisi Tepat untuk Anak Anda

Diabetes dapat membuat seseorang berbau buah dan dalam beberapa kasus, seperti amonia. Trimethylminuria adalah kondisi genetik di mana senyawa trimetilamina tidak dimetabolisme dengan baik, dan hasilnya adalah bau amis.

Fenilketonuria adalah gangguan hati yang dapat menyebabkan seseorang memiliki bau apek dan lama.

Apa yang Dapat Membantu Mengurangi Penyebab Bau Badan

Ada banyak cara untuk mengurangi bau badan. Antara lain:

Deodoran & Antiperspiran

Metode yang paling umum untuk mengendalikan bau badan dan keringat adalah dengan deodoran dan antiperspiran jenis roll on, stick and spray. Produk-produk ini bekerja dengan mengendalikan bakteri permukaan serta produksi keringat.

Alkohol adalah bahan yang paling umum digunakan sebagai antimikroba. Dalam hal pencegahan keringat, garam berbasis aluminium seperti aluminium klorohidrat atau aluminium zirkronium digunakan. “Saat larut dalam keringat, akan membentuk penghalang di atas kelenjar keringat yang pada gilirannya mencegah keringat dilepaskan ke permukaan kulit,” paparnya.

Suplemen Klorofilin

Klorofilin telah digunakan sebagai deodoran untuk waktu yang lama. Dimana kandungannya bekerja secara internal dengan mengikat senyawa yang menyebabkan bau dan menetralkannya sebelum dikeluarkan dari tubuh. Ini juga memiliki manfaat tambahan bekerja untuk mengurangi bau napas dan bau kaki juga.

Pakaian

Mengenakan pakaian yang memungkinkan udara masuk dengan mudah akan membantu mendinginkan tubuh dan meminimalkan keringat. Pakaian yang terbuat dari kain alami atau dirancang untuk pakaian atletik cenderung paling efektif. Kain sintetis seperti poliester cenderung memerangkap panas dan menyebabkan Anda lebih banyak berkeringat.

Makan sayuran

Bukan sayuran yang bisa mengurangi bau badan, tetapi melengkapi makanan tinggi senyawa sulfida dengan sayuran akan membantu. Seperti disebutkan sebelumnya, makanan yang mengandung senyawa sulfur dalam jumlah tinggi cenderung menyebabkan bau badan. Dengan menyeimbangkan pola makan dengan sayuran dan pati yang baik, ini akan membantu membatasi jumlah asupan sulfida. (*)

Beri komentar :
Share Yuk !