Merebak di Eropa, Penularan Cacar Monyet Bisa Dicegah

BANJARNEGARA – Baru-baru ini beredar kabar merabaknya kasus cacar monyet (money pox) di Eropa. Kondisi ini menyebabkan tenaga medis di sana wajib melakukan vaksin cacar monyet.

Baca Juga : Tawarkan View Indah, Naksir Kopi Digemari Penikmat Kopi

Dokter Masrurotut Daroen dokter yang praktek di Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara menjelaskan
cacar monyet adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus cacar monyet (virus Orthopox). Gejalanya yaitu demam, sakit kepala, nyeri otot dan banyak ruam. Hingga saat ini belum ada laporan masuknya penyakit ini ke Banjarnegara. Namun langkah antisipasi tetap perlu dilakukan.

Virus cacar monyet dapat ditularkan dari hewan ke manusia, atau dari manusia ke manusia. Hewan yang dapat menularkan cacar monyet yaitu monyet, simpanse, tikus, tupai dan kelinci. Untuk kemudian, manusia harus terinfeksi untuk dapat menginfeksi manusia lain.

“Ini adalah penyakit yang membatasi diri dan gejala biasanya akan berlangsung dari 2-3 minggu,” sebut alumnus Fakultas Kedokteran Unsoed ini, Selasa (24/5).

Kasus yang parah biasanya terjadi pada anak-anak tetapi terkait dengan tingkat paparan. Namun, vaksin untuk cacar telah diketahui sekitar 85 persen efektif dalam memerangi cacar monyet.

Rury menjelaskan, penularan dari manusia ke manusia biasanya melibatkan kontak dengan cairan tubuh dari orang yang terinfeksi. Cairan ini akan mencakup keringat, urine, darah, semen dan air liur.Sedangkan beberapa faktor transmisinya diantaranya penanganan yang tidak benar atau buruk dari hewan yang terinfeksi, berbagi tempat tidur dengan orang yang terinfeksi, berbagi peralatan dengan orang yang terinfeksi, kurangnya kebersihan umum di daerah dengan kasus infeksi yang diketahui.

Baca Juga : Antisipasi Balap Liar, Polisi Patroli Dini Hari

Sedangkan kunci pencegahannya diantaranya mencuci tangan secara teratur. Penanganan hewan dan produknya dengan benar. “Cuci tangan kembali dengan benar dengan sabun dan bilas dengan air mengalir, sehabis kontak dengan hewan piaraan,” katanya. Menurut dia, karantina terhadap setiap orang dan hewan yang diketahui terinfeksi penting dilakukan. Sedangkan hewan mati harus dibakar dan dikubur.

“Saya tegaskan kebersihan pribadi sangat dibutuhkan di sini. Pendidikan kesehatan juga penting,” tambahnya. (drn)

Beri komentar :
Share Yuk !