Tumpukan Sampah Pertanian di Banjarnegara Ancam Produksi Listrik

BANJARNEGARA –Sampah pertanian yang hanyut terbawa aliran air Sungai Serayu menjadi ancaman dalam produksi listrik di pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Mrica. Pasalnya sampah yang masuk ke saluran intake bisa mengganggu aktivitas turbin listrik. Saat ini laju sedimentasi di waduk PLTA Mrica tercatat mencapai 1,2 juta meter kubik per tahun.

Ahli Tata Kelola Pembangkit PT Indonesia Power Mrica PGU Toha Hasimi mengatakan upaya pembersihan sampah arus terus dilakukan demi kelancaran operasional PLTA Mrica. Terlebih saat musim penghujan seperti saat ini jumlah sampah yang masuk ke waduk bertambah banyak.

“Sampah-sampah ini harus rutin dibersihkan demi kelancaran operasional PLTA. Kalau ini tidak terkondisikan tentu akan mengganggu operasional,” kata dia saat kegiatan pembersihan sampah yang masuk ke Waduk Mrica, Sabtu (12/3).

Selain membersihkan sampah di sungai, pihaknya juga akan mengeruk sedimentasi mulai April mendatang. Mengingat saat ini laju sedimentasi di waduk PLTA Mrica mencapai 1,2 juta meter kubik per tahun.

“Sedimen di waduk Mrica luar biasa. Catatan kami ada 1,2 juta meter kubik per tahun,” ungkapnya. Oleh karena itu, mulai bulan depan akan dilaksanakan pengerukan dengan kapal keruk.

Plt Kasi Pengendalian Pencemaran Lingkungan DPPLH Banjarnegara Eko Yusvianto mengatakan limbah pertanian dan rumah tangga mendominasi sampah yang masuk ke sungai-sungai di Banjarnegara. Menurut dia, kondisi ini diantaranya karena banyaknya tanaman satu musim dan penggundulan lahan.

Untuk mengatasi persoalan ini, harus dimulai dari kesadaran tiap individu. desa. Pasalnya, jika sampah sampai hanyut di sungai atau waduk akan kerepotan.

“Untuk mengatasi ini, harus dari sumbernya. Kalau dari tingkat desa sudah selesai tentu akan lebih mudah di tingkat kabupaten,” ujarnya. Untuk itu, pihaknya melakukan sosialisasi ke desa-desa dan sekolah-sekolah untuk menumbuhkan kesadaran agar bijak dalam menangani persoalan sampah. (drn)

Baca Juga :

Anggaran Program Organisasi Penggerak di Banjarnegara Dipangkas Hingga 75 Persen

Beri komentar :
Share Yuk !