11 Anak Kampung Sri Rahayu Kuliah di UMP dari Program Beasiswa

JUGURAN : Juguran bersama Rektor UMP, Assoc Prof Dr Jebul Suroso, SKp, Ns, MKep dengan warga Kampung Sri Rahayu, Jumat (7/4/2023)

PURWOKERTO – Ada 11 anak dari Kampung Sri Rahayu Purwokerto kini kuliah di UMP. Anak dari para kaum dhuafa ini mendapatkan beasiswa dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)

“Sebentar lagi akan lahir para cendekia muda dari kampung Sri Rahayu. Ini sebagai hasil dari beasiswa yang diberikan UMP. Saat ini ada 11 anak Kampung Sri Rahayu yang kuliah di UMP dengan beasiswa penuh,” kata Rektor UMP, Assoc Prof Dr Jebul Suroso, SKp, Ns, MKep saat acara buka puasa dan juguran bersama kaum Dhuafa yang dilaksanakan oleh Pusat Studi Dakwah Komunitas (PSDK) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Jumat (7/4/2023)

Rektor mengatakan beasiswa kepada anak-anak Kampung Sri Rahayu ini sudah diberikan selama tiga tahun terakhir. Anak-anak yang menerima beasiswa ini memang memenuhi beberapa kriteria untuk beasiswa. Seperti aktif dalam pengajian dan punya semangat belajar yang tinggi.

Beberapa tahun terakhir ini UMP melalui PSDK memang fokus menangani Kampung Sri Rahayu yang dulu terkenal dengan kampung pengemis itu.

Program UMP melalui PSDK ini menyentuh berbagai lini. Seperti pemberdayaan ekonomi, kesehatan, pendidikan dan kerokhanian.

Anak Kampung Sri Rahayu (2)
Acara juguran Rektor UMP dengan warga Kampung Sri Rahayu dilanjutkan dengan kegiatan buka puasa bersama. Makanan untuk buka puasa berasal dari UMKM di kampung Sri Rahayu

Ketua PSDK UMP, Bayu Kurniawan mengatakan PSDK UMP melakukan program berkelanjutan di kampung Sri Rahayu.

Sebelumnya ada yang dari mereka merupakan pengemis, PSK maupun waria dan kini kehidupan mereka berubah menjadi lebih baik.

“Yang dulunya mengemis kini tidka lagi mengemis. Yang sebelumnya jadi PSK tidak lagi jadi PSK, begitu pula yang tadinya waria bisa kembali ke kodratnya sebagaimana dia dilahirkan,”katanya.

Ia mengataan ada lima pilar yang jadi landasan PSDK dalam mengubah kampung Sri Rahayu. Lima pilar ini meliputi pembangunan iman dan takwa, penyelamatan pendidikan, ekonomi, kesehatan serta tempat tinggal yang layak.

Menurutnya lima pilar ini yang menjadi masalah utama kaum dhuafa. PSDK bersama UMP terus melakukan pendampingan kepada kaup dhuafa dengan lima pilar ini.

“Saat ini warga kampung Sri Rahayu tidak lagi dipandang sebelah mata. Dari empat pilar itu sudah makin membaik. Tinggal pilar terakhir, yaitu tempat tinggal yang layak masih dalam proses,” tuturnya.

Ia mengatakan pendampingan yang dilakukan PSDK UMP saat ini terus berkembang. Tidak hanya di Kampung Sri Rahayu saja namun meluas ke wilayah sekitarnya. Saat ini ada 3.700 KK atau sekitar 20.000 jiwa yang dalam pendampingan PSDK.

Acara juguran Rektor UMP dengan kaum dhuafa ini ditutup dengan buka puasa bersama. Beragam makanan yang disediakan untuk buka puasa ini juga dari pelaku UMKM di kampung tersebut.

Beri komentar :
Share Yuk !