25 Hektar Minapadi Banyumas Panen Perdana

Bakal Jadi Percontohan

BANYUMAS – Wakil Bupati Sadewo Tri Lastiono menghadiri panen perdana minapadi di desa Panembangan Kecamatan Cilongok pada Kamis lalu (5/01/2022). Panen ini merupakan hasil kemajuan yang telah dicapai oleh Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Krido Yuwono Panembangan, Cilongok.

Bersama dengan pokdakan lainnya di desa Cilongok yaitu Mina Irbi, Mina Sayudan, Sukan Makmur dan Mina Prayadita mengelola lahan seluas 25 hektar dengan menerapkan sistem penggabungan perikanan budidaya dan pertanian.

Lahan ini merupakan Hibah Sarana dan Prasarana Perikanan Budidaya dari pelaksanaan Program Pengembangan Sistem Minapadi Jawa Tengah 2021 yang dicanangkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah. Lahan seluas ini dibagi menjadi 5 blok yang masing-masing dikelola pokdakan tersebut untuk diterapkan sistem minapadi.

Melalui blok lahan yang dikelolanya, pokdakan Krido Yuwono memperoleh pencapaian yang menggembirakan yakni panen perdana minapadi. Didampingi penyuluh dari Dinas Kelautan dan Perikanan, lahan percontohan itu berhasil memanen padi yang umur 70 hari dan ikan nila yang berumur 2,5 bulan.

Sadewo dalam sambutannya menyatakan bahwa dengan panen tersebut dapat membuktikan pada petani untuk tidak ragu sistem minapadi mampu lebih meningkatkan hasil panen. Bukan hanya padi namun juga panen ikan yang dihasilkan untuk mereka.

Pencapaian rintisan minapadi di Banyumas diharapkan dapat menjadi percontohan bagi petani di daerah lain untuk mulai menerapkan sistem ini.


Kepada para penyuluh yang selalu mendampingi petani pokdakan, Sadewo menghimbau untuk melakukan pengamatan terhadap penerapan sistem minapadi di lahan percontohan ini. Tujuannya adalah agar petani mengetahui lebih pasti lagi perbedaan panen yang dihasilkan dari sistem tanam padi biasa dengan panen dari sistem minapadi.

Pemerintah dipastikan akan lebih konsisten lagi dalam memberikan dukungannya terutama bagi petani yang berhasil meningkatkan hasil panennya melalui minapadi di lahan mereka, ungkap Sadewo.
Sadewo lebih lanjut memandang jika ke depannya petani bisa saja tidak membeli benih ikan baru.

Pembenihan ikan bisa dilakukan selama persemaian. Pada saat panen tiba, petani dapat memilah ikan yang belum layak panen untuk dijadikan benih atau dikembalikan ke lahan hingga layak dipanen.


Sadewo berharap agar ke depannya padi yang ditanam adalah merupakan padi organik. Pupuk bagi padi tersebut bukan berasal dari luar melainkan diperoleh dari kotoran ikan. Sisa makanan dan kotoran ikan merupakan sumber pupuk organik bagi tanaman padi. Dengan begitu kebutuhan pupuk dapat dihemat sekitar 20-30%.

Selain itu penggunaan pupuk ini juga dapat mengurangi pemakaian insektisida dan pertumbuhan rumput. Hal ini terjadi karena terciptanya hubungan harmonis antara padi, ikan, air, dan tanah, jelasnya.

Beri komentar :
Share Yuk !