Banyumas Butuh Event Berskala Nasional Reguler, QRIS Jazz Gunung Slamet Harus Didukung Multi Elemen

PURWOKERTO – Sebagai daerah yang memiliki potensi besar, Banyumas bisa tumbuh lebih besar dari saat ini.

Andy F Nota mengajak masyarakat untuk melihat event Jazz Gunung Slamet dari perspektif yang lebih besar. Sebab Banyumas memiliki potensi yang tidak kalah daerah lain seperti Bali, Solo, Jogja dan lainnya.

Hal itu disampaikan saat Pers Conference Jazz Gunung, Kamis 12 Oktober di Hetero Space Purwokerto.

“Pertama saya datang ke Banyumas, saya melihat banyak potensi yang belum bangkit. Baik seni, alam, dan orang orangnya yang luar biasa, ” ujar Andy.

Kenapa Banyuwangi dan Jember bisa begitu tenar. Maka Banyumas juga bisa.

Jember awalnya memiliki event dari carnaval biasa 17 Agustusan menjadi event Jember Festival yang spektakuler. Awalnya banyak pertentangan, namun setelah carnaval ramai bahkan banyak hotel di bangun termasuk bandara.

Kemudian event di Banyuwangi bisa sukses, karena ada motor penggerak, baik pimpinan daerah maupun tokoh yang ikut menggerakkan.

Andy F Noya juga menyinggung peran Arif Yahya yang masukkan internet, disambut anak muda dengan berbagai kreasi.

Jika Jember bisa tumbuh, Banyumas yang memiliki banyak potensi dan atraksi untuk menarik wisata pasti bisa tumbuh.

“Jika ada wisatawan datang maka peredaran uang akan bertambah.
Wisata merupakan satu bidang untuk mendorong ekonomi, dan sektor wisata memiliki banyak unsur penggerak, ” ungkap Andy.

Andy menambahkan, rangkaian dari itu, misalnya pembenahan Banyumas kota lama. Adapun band nasional yang datang itu belum sepenuhnya memiliki ikatan dg Banyumas, setelah manggung mereka akan kembali k Jakarta.

Pada kesempatan pers konfrence tersebut, Andy juga menyampaikan harapan agar media massa ikut mendukung.

” Kami mohon dukungan, apa yang rekan media sampaikan akan menjadi kontribusi besar pada kesuksesan event Jazz Gunung ini, ” terangnya.

Hal lain untuk mendorong wisata Banyumas. Misalnya, Riyanto sang Maestro lengger juga sedang membuat koreografi lengger yang akan menampilkan 10 ribu penari lengger.

” Jika 10 ribu orang maka orang diluar Banyumas akan terkaget-kaget. Saya optimism itu bisa dilakukan, ” Terangnya.

Tinggal bagaimana kita bersama agar eskalasi lebih cepat.

Mudah mudahan Jazz Gunung Slamet bisa berkelanjutan. Jika pemberitaan rutin maka tujuh tahun tantangan yang akan dihadapi itu bisa dilampaui.

Lebih lanjut diungkapkan, Setiap event perdana itu belum sempurna. Jadi ada standar yang tak bisa ditawar. Misal sound system harus didatangkan dari luar.

Melalui event ini juga ada transfer teknologi dan ilmu dari teman teman nasional. Begitu juga dengan EO yang akan mendapatkan pengalaman dari rekan EO nasional.

Mohon dukungan, agar tahun berikutnya bisa tetap eksis. dan Banyumas punya agenda jazz gunung rutin.

Sementara itu Founder Jazz Gunung Sigit Pramono mengungkapkan pihaknya banyak lakukan re branding, misal orang ke Bromo tak hanya melihat matahari terbit, tapi ada juga Festival Jathilan, kontes foto dan lainya.

Sedangkan Bali, selain memiliki budaya dan alam indah, Bali memiliki agenda budaya yang rutin dan jelas.

Saya harap Banyumas juga demikian. Target kita wisatawan berkunjung itu ada agenda yang jelas pula.

Menurut Sigit, Jazz Gunung yang digelar ditempat terbuka memiliki nilai yang berbeda.

Merayakan karya tuhan melalui seni musik. Jazz merupakan salah satu genre musik yang paling terbuka, bisa berkolaborasi dengan apapun.

Pernah juga kolaborasi dengan Didi Kempot, termasuk pernah juga gandeng dalang wayang suket. Selain itu Keroncong juga pernah.

Saat ditanya kenapa di Gunung, saat ini secara iklim baik politik maupun cuaca sedang panas, Jazz mampu mendinginkan suasana. Dan kita juga mengangkat unsur etnik, termasuk menggandeng lengger Banyumas.

Maestro Lengger Banyumas Riyanto yang hadir dalam kesempatan tersebut mengungkapkan ia akan menampilkan tari solo bersama omah carnival.

” Lengger dikolaborasikan dengan jazz, Saya akan tampilkan tari solo saya bersama omah carnival, “ungkapnya.

Bagas Indi Direktur Jazz Festival mengaku sudah di Purwokerto sejak Selasa lalu, panggung sudah berdiri, lampu sudah, dekorasi dari bambu juga sudah disiapkan. Adapun arsitek bambu dari masyarakat setempat.

Kita sajikan sesuatu yang berbeda, friendly family. Ini juga menjadi nilai pembeda, kenapa ada Jazz Gunung.

Target penonton 1000 orang. Reguler dengan bantal bisa lesehan. Yang VIP dengan kursi camping plus dinner. 

QRIS Jazz Gunung Slamet akan diselenggarakan dengan konsep yang intimate, di mana tidak akan ada jarak antara musisi, penonton, dan alam yang akan menjadi ruang dalam pertunjukan ini.

Konsep yang selalu diusung dalam penyelenggaraan Jazz Gunung ini terbukti berhasil untuk menciptakan sebuah pertunjukan dengan pengalaman yang unik.

Kepala perwakilan BI Purwokerto Rony Hartawan mengungkapkan, mengakselerasi efektivitas komunikasi kebijakan Bank Indonesia (BI) di daerah, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto menyelenggarakan perhelatan akbar bertajuk Banyumas Creative Festival (BCF) yang diselenggarakan tanggal 14-15 Oktober 2023 di Kawasan Wisata Baturraden, Kabupaten Banyumas.

Acara ini diselenggarakan dalam rangka meningkatkan akseptasi digital masyarakat Banyumas melalui penggunaan metode transaksi non tunai QRIS serta meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kebijakan BI dalam ekonomi dan keuangan syariah.

Rangkaian acara BCF nantinya terdiri dari QRIS Jazz Gunung Slamet di hari pertama serta Pengajian Akbar dan Festival Marawis pada hari kedua.

QRIS Jazz Gunung Slamet nantinya akan menjadi acara pertunjukan seni musik jazz yang diselenggarakan berkolaborasi dengan Jazz Gunung yang merupakan organizer acara jazz kenamaan dengan reputasi sangat baik dalam penyelenggaraan pertunjukan musik jazz berskala nasional dan Pokdarwis Desa Kemutug Lor Baturraden dengan harapan dapat mendorong Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (PEM).

QRIS Jazz Gunung Slamet nantinya juga akan menjadi event musik Jazz berkelas nasional pertama yang diselenggarakan di Baturraden dengan menghadirkan musisi-musisi jazz nasional papan atas seperti Sandy Sandoro, Marcell Siahaan, Tohpati, dan Aditya Ong. (saw)

Beri komentar :
Share Yuk !